- Salah satu proyek strategis nasional di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara dipastikan segera dinikmati masyarakat.
Bendungan Ameroro dibangun sebagai penyuplai air baku dan air untuk irigasi di Kabupaten Konawe.
Selama dibangun, Bendungan Ameroro yang menelan biaya hingga Rp1,6 triliun ini bahkan sempat diterpa isu longsor.
Baca Juga: Progres Mendekati Akhir, Ada Bendungan Baru Senilai Rp1,6 Triliun Hadir di Sulawesi Tenggara
Beredar yang memperlihatkan bagaimana bangunan Bendungan Konawe ini tiba-tiba mengalami longsor yang membuat material berjatuhan ke bawah.
Menanggapi isu longsor yang viral di media, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut jika bendungan bukan roboh atau longsor.
Kejadian longsor yang terjadi di Bendungan Ameroro merupakan bekas galian struktur sebelumnya.
Kepala BWS Sulawesi IV Kendari Agus Safari juga membenarkan jika longsor yang terjadi di Bendungan Konawe adalah kesalahan informasi.
Dirinya menyebut jika itu bukanlah longsor, melainkan galian dinding kiri struktur spillway.
Timbunan tanah yang diisukan longsor tersebut digunakan sebagai metode kerja untuk jalan akses alat berat.
Baca Juga: Pro Kontra Isu Panas Presiden Boleh Kampanye, Ternyata Ini Undang-Undang ‘Pegangan’ Jokowi
Gunanya adalah agar dapat melindungi permukaan beton yang telah ada serta dapat menjadi dudukan alat berat.
Bendungan Ameroro sebelumnya diproyeksikan akan impounding pada November 2023 dan selesai pada akhir tahun 2023.