bdadinfo.com

Ceramah di Kamang Magek, Gubernur Sumbar: Masjid Simbol Keagamaan dan Ketuhanan Bagi Ketenangan Hati - News

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. (Humas Pemprov Sumbar )

- Ceramah di Kamang Magek, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah sebut masjid simbol keagamaan dan Ketuhanan bagi ketenangan hati.

Hal itu disampaikan Mahyeldi saat memberikan tausiyah pada Peringatan Isra' Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Zulfa Dalam Koto, Nagari Kamang Hilia, Kec. Kamang Magek, Kabupaten Agam, Minggu, 12 Februari 2024.

Mahyeldi mengatakan, peristiwa Isra Mi’raj yang dialami Nabi Muhammad SAW mengandung banyak pelajaran penting bagi kehidupan. Salah satunya tentang pentingnya bersikap tenang dan kembali pada ajaran agama saat menghadapi masalah.

Baca Juga: Gubernur Sumbar Salurkan Hibah Rp223 Juta ke Panti Asuhan Salimpaung, Ingatkan Pentingnya Pendidikan dan Makanan Bergizi Anak Asuh

Turut hadir dalam kegiatan tersebur, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius; Kepala Dinas Nakertrans, Nizam Ul Muluk; Kepala Biro Adpim, Mursalim; Kepala Dinas P3AP2KB, Darlin; Kepala Inspektorat Sumbar, Deliyarti; Kepala Dinas Perkimtan, Rifda Suriani; Kepala DKP, Reti Wafda; Kepala DLH, Tasliatul Fuadi; serta Kepala Bidang SMK, Ariswan

"Banyak pelajaran dari peristiwa Isra’ Mi’raj yang sangat relevan bagi kehidupan kita. Salah-satunya dalam hal menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Nabi Muhammad SAW berjalan dari Masjidil Haram ke Masjidil Al Aqsa, dari masjid ke masjid. Ini artinya, masjid sebagai simbol keagamaan dan Ketuhanan adalah sebaik-baik tempat untuk mendapatkan ketenangan hati," katanya.

Mahyeldi menyeburkan, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama dihadapi dengan hati dan perasaan yang tenang. Saat masalah datang, maka Islam sudah menyiapkan konsep untuk menyelesaikannya. Contoh, untuk penanganan masalah kemiskinan, Islam memiliki konsep untuk mengatasinya melalui zakat, infak, sadakah, dan wakaf.

Baca Juga: Kembangan Ekonomi Masyarakat, Gubernur Sumbar Serahkan 5 Ribu Bibit Ikan Nila dan Tawas untuk Pokmaswas Jorong Minang Jaya

"Selain itu, peristiwa lain yang diajarkan dalam peristiwa Isra’ Mi’raj ialah pentingnya selalu berdialog dengan Allah SWT dan memperkuat hubungan dengan Allah melalui shalat. Nabi pernah ditanya oleh sahabat. Ya Rasulullah, engkau sudah pernah berdialog dengan Allah, bagaimana dengan kami. Nabi menjawab, shalat malam, bertahujudlah, memohon kepada Allah. Saat itulah engkau berdialog dengan Allah," katanya.

Pelajaran lainnya yang bisa diambil, katanya lagi, yaitu pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. Di mana dalam perjalanannya, Nabi Muhammad SAW selalu membangun komunikasi dan solidaritas dengan para nabi-nabi dan umat lainnya.

"Untuk mengatasi masalah yang berat, kuncinya persatuan, kekompakan, kebersamaan. Dan pada saat ini, pada setiap masalah yang saat ini sedang kita hadapi, tidak akan bisa selesai kalau kita tidak kompak," katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat