bdadinfo.com

Taslim: Objek Wisata Danau Maninjau Tak Seperti Dulu Lagi, Perlu Penanganan Serius! - News

Taslim sebut Objek Wisata Danau Maninjau Tak Seperti Dulu Lagi, Perlu Penanganan Serius! (Ist)

- Daya tarik Danau Maninjau yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatra Barat kini sudah memudar. Tidak seperti dulu, saat ini Danau Maninjau sudah tidak lagi jadi tujuan wisata prioritas. Dan butuh penanganan serius agar bisa bangkit kembali.

Hal itu diungkapkan oleh Mantan Anggota DPR RI Taslim Chaniago, Kamis, 23 Mei 2024.

Taslim menegaskan, jika dikelola dengan baik, seharusnya Danau Maninjau bisa menjadi destinasi wisata favorit bagi wisatawan dari berbagai daerah, termasuk mancanegara.

Baca Juga: Surya Paloh Tunjuk Hermawi Taslim jadi Plt Sekjen NasDem, Gantikan Johnny G Plate yang Saat Ini jadi Tahanan

Menurut Taslim, hal itu disebabkan oleh tidak seriusnya pihak yang berwenang dalam mengelola Danau Maninjau untuk tujuan destinasi wisata.

"Kita mengamati destinasi wisata (Danau Maninjau) ini mengalami kemunduran, tidak terkelola dengan baik, sehingga pengunjung berkurang," ujar Taslim.

Taslim menambahkan, salah satu bukti kurang diminatinya objek wisata tersebut ialah dengan tidak beroperasinya beberapa penginapan di kawasan itu. Seperti Nuansa Maninjau Hotel, Hotel Pasir Panjang, dan beberapa lainnya terpaksa gulung tikar.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Kota Padang, Aksi Joe Taslim Jadi Sub-Zero di Film Mortal Kombat Tayang Hari Ini

Seharusnya, jika dikelola dengan baik, keberadaan objek wisata danau Maninjau bisa menjadi tumpuan ekonomi masyarakat. Namun, saat ini malah sebaliknya.

"Kita sudah berbincang-bincang dengan warga sekitar yang biasanya hidup dari berjualan untuk wisatawan, dibanding 10 tahun yang lalu, penghasilan mereka jauh berkurang," tegasnya.

Keberadaan KJA

Tak hanya itu, imbuh Taslim, keberadaan keramba jaring apung (KJA) di kawasan Danau Maninjau juga disinyalir menjadi faktor penyebab mengurangi keindahan destinasi wisata di kawasan itu.

Di sisi lain, jika dilihat dari sisi ekonominya, petani KJA justru sering merugi. Peristiwa tahunan ikan mati mendadak mik petani sudah tak bisa terelakkan lagi. Akhir tahun lalu, setidaknya terjadi ikan milik petani mati mendadak dengan total kerugian Rp18,24 miliar.

"Ini baru akhir tahun kemarin, belum lagi tahun-tahun sebelumnya. Artinya secara ekonomi KJA ini tidak menguntungkan petani, hanya menguntungkan segelintir orang," ungkap tokoh asal Agam ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat