bdadinfo.com

Pemilik Kilang Tebu Matua Kian Sumringah Nikmati Hasil Produksi Berkat Electrifying Agriculture PLN UI Sumbar - News

Pemilik Kilang Tebu Matua Kian Sumringah Nikmati Hasil Produksi Berkat Electrifying Agriculture PLN. (Milna/Harianhaluan.com)

- Pemilik Kilang Tebu Kelompok Tani Inovatif di Kecamatan Matua, Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar kian sumringah menikmati hasil produksi tebu berkat electrifying agriculture PLN.

Pasalnya, program Electrifying Agriculture dari PLN UID Sumbar berhasil menekan biaya operasional dan meningkatkan kapasitas produksi tebu di Kilang Tebu Matua.

Pemilik Kilang Tebu Kelempok Tamu Inovatif Syaiful Bahri mengatakan, setelah beralih dari mesin diesel berbahan bakar solar ke listrik PLN, mampu menghemat biaya produksi usahanya.

Baca Juga: PLN Suntikan Dana untuk Tiga Startup Pemenang Program Akselerasi PLN Elevation

“Saya mendirikan kilang tebu ini sejak 2007. Mulai dari menggunakan tenaga kerbau, dan kemudian mesin diesel. Rata-rata saya membeli BBM solar Rp350 ribu untuk menggiling 1 ton tebu,” ujar Syaiful kepada awak media, Rabu, 15 Maret 2022.

Namun setelah beralih ke mesin berbasis listrik, Syaiful hanya butuh uang Rp102 ribu untuk membeli token dan mampu menggiling 1 ton tebu.

"Alhamdulillah, kini kami bisa menghemat biaya operasional mencapai 60 persen," ujarnya.

Baca Juga: Mau Beli Kendaraan Listrik? Kini Bisa Lewat Aplikasi PLN Mobile, Ada Fitur Khusus

Dasril, Ketua Kelompok Tani Tebu lainnya menyampaikan keinginan untuk segera beralih menggunakan listrik pada mesin tebu miliknya.

“InsyaAllah saya juga segera beralih menggunakan listrik untuk pengoperasian mesin tebu. Saya sudah melihat contohnya, dan memang terbukti banyak keuntungannya,” ujar Dasril.

Bagi yang ingin memperoleh program electrifying agriculture cukup membuat surat proposal ke PLN UID Sumbar. Nanti akan diverifikasi kelayakan penerimanya.

Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumbar Yenti Elfina yang memimpin rombongan media trip, mengatakan, program TJSL electrifying agriculture di Matur hanya untuk tiga pilot project.

“Kalau dihitung biaya pemasangan listrik pintar di kilang tebu sekitar Rp25-33 juta, plus pembelian mesin elektro motor dan sebagainya. Namun dengan dana TJSL (tanggung jawab sosial lingkungan/CSR) biaya tersebut menjadi tidak ada,” ujar Yenti Elfina, didampingi Manager UP3 Bukittinggi, dan Manager PLN ULP Koto Tuo, Hilmy. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat