bdadinfo.com

Peristiwa yang Terjadi Tanggal 2 April, dari Hari Peduli Autisme Internasional hingga Ekspedisi De Houtman - News

Ilustrasi (wikipedia.org)




- Hari Peduli Autisme Internasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 2 April. Hal tersebut berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB yang terjadi pada 18 Desember 2007.

Autisme sendiri merupakan gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu.

Ciri-ciri pada anak yang terindikasi autisme lumayan bervariasi dan pada setiap anak kerap menunjukkan gejala yang berbeda, namun bukan berarti tidak ada gejala umum yang biasanya muncul.

Secara umum, ciri atau gejala yang biasanya muncul terdiri dari tiga karakteristik seperti yang dikutip dari Alo Dokter, yaitu:

Baca Juga: Profil Vivick Tjangkung, Polwan Hebat yang Berjaya dalam Memberantas Narkoba dan Menginspirasi Generasi Muda

Gangguan komunikasi

Gangguan komunikasi yang dialami oleh anak penderita autisme biasanya, kesulitan dalam berbicara, menulis, membaca, dan memahami bahasa isyarat, seperti menunjuk dan melambai.

Gangguan dalam berhubungan sosial

Anak penderita autisme sering didapati sibuk dengan dunianya sendiri, sehingga sulit terhubung dengan orang-orang di sekitarnya.

Hal ini harus dibedakan dengan kepribadian seseorang yang introvert atau tertutup. Jangan sampai seseorang yang sifat dasarnya tertutup dan kerap sibuk sendiri, dianggap sebagai pengidap autisme apalagi bila tanpa melalui pemeriksaan ahli.

Baca Juga: Resep Pandan Cake Ala Chef Renatta, Cocok Dijadikan Hidangan Kumpul Bersama Teman dan Keluarga saat Ramadhan

Gangguan berperilaku                                                                               

Gangguan perilaku yang terjadi pada anak penderita autisme terdapat pola yang khas, antara lain:

– Marah, menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas

– Hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu

– Melakukan tindakan atau gerakan tertentu secara berulang

– Hanya menyukai objek atau topik tertentu

– Melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya sendiri, seperti menggigit tangan dengan kencang atau membenturkan kepala ke dinding

Selain diperingati sebagai hari kepedulian terhadap Autisme, pada tanggal 2 April terjadi sejumlah peristiwa lainnya yang berhasil dirangkum oleh dari berbagai sumber, antara lain:

Kelahiran Si Pangeran Musik Soul, Marvin Gaye

Marvin Gaye saat ini dikenal sebagai salah satu judul lagu yang dinyanyikan oleh duet penyanyi Charlie Puth dan Meghan Trainor.

Namun ternyata usut punya usut, Marvin Gaye aslinya merupakan seorang penyanyi kulit hitam berkebangsaan Amerika Serikat yang lahir pada 2 April 1939.

Marvin Gaye yang memiliki nama lahir Marvin Pentz Gay Jr, semasa hidupnya selain dikenal sebagai penyanyi, dia juga merupakan seorang penulis lagu, dan produser.

Pengaruh musik ciptaannya dapat dirasakan pada medio tahun 1960-an yang mengusung genre soul, oleh karena itu dirinya dijuluki sebagai Pangeran Musik Soul. Jika masih belum dapat membayangkan jenis musiknya, maka tengoklah penyanyi Stevie Wonder.

Sayangnya, penyanyi yang sempat merasakan kejayaan bersama Stevie Wonder tersebut harus meregang nyawa di hari April Mop, yang jatuh sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-44. Marvin Gaye ditemukan tewas di tangan ayahnya dengan luka tembak di dada.

Marvin Gaye dan ayahnya rupanya telah berkonflik selama sekira satu tahun sebelum kejadian nahas tersebut.

Marvin yang sedang berada di titik terendah dalam karirnya dengan mengidap depresi dan kecanduan serta keuangan yang buruk akhirnya memutuskan untuk kembali tinggal dengan keluarganya, sayangnya hal ini berujung pada konflik dirinya dan sang ayah di rumah tersebut.

Selanjutnya, pada tanggal 1 April 1984 yang sebenarnya tidak berbeda dengan hari lainnya, Marvin Gaye kembali bertengkar dengan ayahnya, namun kali ini sang ayah meraih sebuah pistol dan melepaskan tembakan ke arah anaknya dalam jarak dekat.

Setelah melalui penyelidikan yang cukup menguras waktu, pada ayah Marvin Gaye ditemukan memar-memar, sedangkan pada tubuh si Pangeran Soul terdeteksi adanya obat-obatan terlarang yang mengalir dalam darahnya.

Perang Falkland

Perang yang terjadi di kepulauan Falkland, berawal dari Argentina yang merasa memiliki kedekatan secara geografis, tidak senang dengan kenyataan secara De Jure kepulauan tersebut berada dalam kepemilikan Inggris Raya.

Argentina yang merasa bahwa Falkland harusnya menjadi bagian dari negara tersebut, akhirnya di bawah pimpinan diktator Jenderal Leopold Galtieri mendaratkan 30 kapal lautnya di Pulau Georgia Selatan yang merupakan bagian dari Kepulauan Falkland dan mengibarkan bendera Argentina di sana.

Tentunya hal tersebut direspons dengan perlawanan dari tentara kerajaan Inggris, namun karena Argentina yang terus menerus melakukan serangan bahkan menambah pasukannya, perang menjadi tidak berimbang hingga pada tanggal 2 April 1982, secara resmi Argentina menginvasi Falkland dan menduduki Ibukota Stanley.

Tidak seperti perang yang terjadi di Timur Tengah atau layaknya perang Rusia-Ukraina, Perang Falkland atau yang dikenal oleh rakyat Argentina sebagai Perang Malvinas, hanya berlangsung selama dua bulan dengan Argentina menderita kekalahan.

Meskipun perang Falkland telah berlalu dan rakyat Falkland pun telah menyatakan diri untuk bertahan di bawah kepemimpinan monarki Inggris, Argentina masih merasa bahwa Malvinas alias Falkland sesungguhnya bagian dari negara Tango.

Ekspedisi De Houtman

Cornelis de Houtman, pelaut asal Belanda yang tidak asing di telinga Rakyat Indonesia, pada 2 April 1595 mulai melakukan pelayaran ke Hindia Timur yang sekarang dikenal sebagai kawasan Asia Tenggara.

Mengikuti jejak pelaut Portugis, De Houtman akhirnya menjejakkan kakinya di Banten pada 27 Juni 1596 bersama 249 awak dengan tiga kapal.

Kedatangan Cornelis de Houtman sebenarnya dalam misi perdagangan, namun dalam perkembangannya De Houtman menjadi cikal bakal monopoli perdagangan Belanda di Indonesia dengan VOC-nya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat