- Jagat dunia maya digemparkan dengan sebuah video pengakuan seorang napi di Lapas Bukittinggi yang membongkar sepak terjang Linda Pudjiastuti alias Mami Linda, wanita yang sempat dikabarkan sebagai istri siri Teddy Minahasa.
Dalam video yang beredar ini, pria yang disebut bernama Febri Kurnia alias Peto, mengaku tak banyak tentang Mami Linda, termasuk soal kelakuannya.
"Saya tahu Mami Linda berawal dari tentang pembicaraann para napi di Lapas Bukittinggi," katanya dikutip pada Senin 3 April 2023.
Baca Juga: Ditantang Perang Habib Bahar, Begini Respon Fiki Satari Komisaris Angkasa Pura
Peto mengklaim, bahwa dirinya sempat terlibat urusan dengan Mami Linda.
"Salah satu hubungan yang pernah saya lakukan dengan Mami Linda, saya diperintahkan oleh bos saya untuk mengirimkan ganja dengan tujuan Mami Linda, sebanyak 50 kilo ganja," katanya.
"Jadi saya disuruh mengantarkan ke Terminal Sayur Kota Padang Panjang, dan setelah bahan diterima dengan waktu yang telah disepakati ternyata Mami Linda tidak membayar sisa pembayaran ganja tersebut kepada bos saya," sambungnya.
Baca Juga: Isak Tangis Ernie, Istri Rafael Alun Meratapi Kelakuan Mario Dandy: Saya Ini...
Menurut dia, kelakuan Mami Linda sudah cukup terkenal di lingkungan napi kasus narkoba, utamanya di Lapas Bukittinggi.
"Jadi karena itulah Mami Linda jadi bahan pembicaraan di Lapas Bukittinggi dan banyak yang mencari-carinya, itu pun sudah rahasia umum di Lapas Bukittinggi, bahwa Mami Linda sering bertransaksi," ujarnya.
"Pokoknya sudah terkenal sebagai penipu, kadang-kadang dia yang nyuplai narkoba, kadang-kadang dia yang beli narkoba, begitulah pembicaraan tentang Mami Linda di Lapas Biaro Bukittinggi," timpalnya lagi.
Baca Juga: Jangan Kaget, Ternyata Ini Agama hingga Profil Lengkap Ida Dayak
Peto menyebut, apa yang disampaikannya adalah fakta yang ia ungkapkan tanpa ada paksaan.
"Saya pribadi bersumpah atas nama Tuhan, apa yang saya bicarakan ini benar adanya dan tidak ada paksaan dari siapapun," katanya.
Baca Juga: Dituntut Hukuman Mati, Jaksa Sebut Teddy Minahasa Pelaku Intelektual