bdadinfo.com

Pungli Sampai Pelecehan Seksual Dalam Gedung KPK, Novel Ingin Rusak Rocky Gerung Jebakan Labirin - News

Gedung KPK (Mufrod)

- Lembaga Antirasuah atau KPK rupanya jadi sorotan sebagai harapan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi, namun menjadi sarang terjadinya pungli yang seharusnya menjadi lembaga bersih dari Pungli.

Terkuaknya praktek pungli di lembaga yang berdiri sebagai salah satu produk di era Reformasi, dibongkar mantan penyidik senior Novel Baswedan yang menyebut pungli terjadi di tahanan KPK.

Selain pungli, Novel juga membongkar terjadinya kasus pelecehan seksual hingga perselingkuhan antara pegawai KPK dengan istri tahanan. Meski hal tersebut terjadi tahun lalu, namun informasi yang tidak pernah terkuak dan diketahui publik dinilai Novel sebagai cara untuk merusak lembaga antirasuah yang kini menjadi andalan masyarakat Indonesia terkait kasus korupsi.

Baca Juga: Warganet Minta Data Keuangan Dewas KPK Juga Diperiksa: Jangan-jangan pada Janggal Harta Mereka

Buruknya internal KPK juga dinilai pengamat politik Rocky Gerung yang senada dengan Novel. Disebut jika dalam institusi Lembaga antirasuah tersebut telah dibuat labirin oleh penguasa sehingga siapapun yang masuk di dalamnya tidak akan bisa keluar.

"Dalam KPK tersebut sudah banyak dibuat labirin yang dibuat penguasa membuat siapapun tak terkecuali Firli Bahuri bisa keluar dari labirin tersebut," kata Rocky Gerung melalu channel Youtube dilansir News Senin 26 Juni 2023.

Terlebih Rocky menjelaskan jika kepemimpinan Firli di KPK saat ini, membuat dirinya telah masuk ke dalam labirin hingga tidak bisa keluar.

Baca Juga: Usai Kasus Pungli, Kini Petugas Rutan KPK Terciduk Cabuli Istri Tahanan, Netizen: Penegak Hukum Rusak Semua!

Rusaknya lembaga antirasuah juga sudah terlihat ketika munculnya berbagai kasus di internal yang membuat Dewan Pengawas (Dewas) KPK justru tidak memiliki nyali untuk memberikan sanksi kepada pegawai internalnya. Dari beberapa kasus yang terjadi Dewas hanya memberikan sanksi ringan hingga sedang.

"Dewas KPK sendiri tidak paham antara etik dan etiket terkait kesopanan padahal posisinya sebagai overside untuk melihat labirin yang ada di KPK." tegas Rocky.

Baca Juga: Aduh! Dugaan Praktik Pungli di Rutan KPK Capai Rp 4 Miliar, Lembaga Anti Korupsi Kok Korupsi?

Sehingga jebakan labirin yang dipakai penguasa di dalam KPK tidak terpantau secara baik, dengan bukti pemberian sanksi kepada setiap pelanggaran yang dilakukan pegawai KPK dengan sanksi ringan.

"Saat ini KPK justru sudah kehilangan dukungan moral atas peristiwa yang terjadi saat ini." pungkas Rocky Gerung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat