bdadinfo.com

Opsi JIS Sebagai Veneu Piala Dunia U-17, Renovasi Dulu atau Tunggu Kedatangan FIFA? - News

JIS sebagai opsi venue Piala Dunia U-17 (Instagram)

- Jakarta International Stadium (JIS) menjadi salah satu opsi veneu usai ditunjuknya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 oleh FIFA, setelah Peru batal menjadi tuan rumah.

Opsi JIS menjadi Venue Piala Dunia U-17 itu muncul sebagai pengganti Stadion Gelora Bung Karno (GBK), karena dipakai untuk perhelatan konser Coldplay yang telah ditentukan sebelumnya.

Namun rencana pemilihan JIS sebagai venue Piala Dunia U-17 malah memunculkan polemik ditengah-tengah publik. Pasalnya Stadion yang digadang-gadang memiliki standar FIFA tersebut, direncanakan akan direnovasi.

Hal disebabkan karena adanya beberapa catatan kekurangan JIS yang dinilai belum memiliki standar FIFA, yakni mengenai akses penonton dan area parkir.

Teranyar, kekurangan JIS disebut ada pada rumput lapangannya yang dinilai tidak sesuai standar FIFA. Hal ini disampaikan setalah adanya tim yang terdiri dari Menteri PUPR, Ketua Umum PSSI, Menpora, dan Pemprov DKI, serta seorang ahli agronomi.

Baca Juga: Maket Air Terjun Timbulun Pesisir Selatan Dipamerkan Dalam IndoBuildTech Expo 2023

Baca Juga: Polisi Usut Pidana Lain Panji Gumilang Al Zaytun

“Salah satu yang utamanya adalah rumput. Kondisi rumput sekarang menurut ahlinya yang juga mengevaluasi 22 stadion lainnya termasuk yang di GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA,” ucap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dikutip , Selasa, 4 Juli 2023.

Berdasarkan hal tersebut, Basuki menyebut solusi jangka pendek agar JIS bisa dipakai adalah dengan mengganti keseluruhan rumput di lapangan tersebut. Adapun rumput yang digunakan adalah rumput lapangan golf yang memakan biaya hingga Rp6 miliar.

Selain itu yang menjadi persoalan berikutnya adalah mengenai akses bus ke dalam stadion. Menurutnya dengan kondisi sekarang bus tidak bisa masuk ke area stadion.

Hasil dari evaluasi tim tersebut kemudian memunculkan polemik ditengah-tengah publik. Pasalnya rumput yang digunakan di JIS tersebut menggunakan rumput hibrida atau campuran dari 95 persen rumput alami dan 5 persen rumput sintesis.

Pihak Jakpro sebagai pengelola JIS pernah menyebutkan, bahwa penggunaan rumput hibrida merupakan rekomendasi dari FIFA. Jenis rumput serupa juga digunakan di beberapa stadion di Eropa.

“Rumput yang kami gunakan ini jenis hybrid, ini kombinasi rumput sintesis dan alami. Ini pertama kali di Indonesia, ada di JIS,” ucap Arry Wibowo, Manager Proyek JIS.

Namun dari keterangan ahli agronomi yang datang berkunjung saat itu mengatakan, persoalan rumput di JIS tersebut adalah pada medianya yang dangkal dan kurang sinar matahari.

“Rumput ini jenisnya japonica, cuma ditanamnya di karpet sistesis, ini yang menjadi masalah itu saja. Medianya terlalu dangkal sehingga akar tidak tembus ke bawah,” sebut Qamal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat