- Dalam adat istiadat atau kebiasaan Minang, seorang pria akan dibeli dengan nilai yang cukup tinggi. Hal ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Lantas berapa harganya?
Ritual membeli pria dalam adat Minang disebut juga dengan istilah uang japuik. Kebiasaan itu biasanya dilakukan oleh keturunan Sumatera Barat.
Uang japuik atau uang jemputan, adalah uang yang diberikan oleh pihak perempuan ketika meminang laki-laki. Nilainya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
Baca Juga: Benarkah Ada Kerajaan di Dasar Danau Singkarak, Begini Faktanya?
Baca Juga: Terungkap! Eks Gubernur Kepulauan Bangka, Erzaldi Rosman Punya Aset Rp 1 M di Tangsel
Dikutip dari kanal YouTube ANAK MANDEH CHANNEL, ada beberapa alasan kenapa pria Minang dibeli.
Salah satunya, setelah menikah seorang suami akan memiliki beban lebih, seperti menanggung beban biaya pendidikan adik-adik, dan ekonomi keluarga calon istri.
Fakta berikutnya adalah, pria Minang akan dibeli meski belum memiliki status pekerjaan yang jelas, alias belum sejahtera secara ekonomi.
Baca Juga: Belum Diketahui Banyak Orang, 4 Danau Tersembunyi di Sumatera Barat Ini Bak di Negeri Dongeng
Yup, mereka tetap dipatok harga. Nah untuk urusan ini, biasanya akan disesuaikan dengan tingkat status pendidikan si pria.
Hal ini berlaku untuk semua prosesi lamaran, hingga pernikahan. Adapun pria Minang dibeli adalah sebuah proses menuju pernikahan yang disebut uang japuik.
Keluarga dari pihak calon mempelai wanita akan memberikan beberapa hal kepada pihak calon mempelai pria dengan maksud memuliakan pasangannya.
Baca Juga: Misteri Terowongan Danau Singkarak Sumatera Barat, Tembus Gunung Merapi: Terpanjang di Indonesia
Hal ini tentu bisa dipahami, sebab kental dengan budaya Minang yang menganut paham matrilineal atau berpegang pada garis keturunan ibu.
