- Sumatera Barat memiliki sejarah panjang dalam menghasilkan tokoh-tokoh inspiratif, dan salah satunya adalah Buya Hamka.
Lahir dengan nama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah di Kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat (Sumbar) pada tanggal 17 Februari 1908, Buya Hamka telah mengukir namanya sebagai seorang cendekiawan, penulis, dan ulama terkemuka di Indonesia.
Buya Hamka terkenal di masyarakat umum atas karya sastranya yang memukau, terutama novelnya yang berjudul "Tenggelamnya Kapal van der Wijck."
Baca Juga: Memahami Tradisi Mardoton, Budaya Tangkap Ikan Warisan Leluhur Jaga Ekosistem Danau Toba
Melalui novel ini, ia menghadirkan kisah tragis tentang cinta dan pengorbanan yang menjadi salah satu karya sastra Indonesia yang paling berpengaruh.
Tulisan-tulisannya tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan dan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek kehidupan.
Pendidikan dan pengetahuan agama menjadi landasan penting dalam kehidupan Buya Hamka.
Baca Juga: Dianggarkan Rp9 Triliun, Pembangunan Terowongan Tol Padang Pekanbaru Pakai 2 Teknologi Ini
Ia mengejar pendidikan agama Islam dengan tekun dan memperdalam pengetahuannya tentang Islam secara otodidak.
Pengetahuan agama ini pula yang berpengaruh besar dalam semua karya sastranya, mencerminkan nilai-nilai kebaikan, kasih sayang, dan keadilan.
Perjuangan dan dedikasi Buya Hamka tidak hanya terbatas pada bidang sastra dan agama. Ia juga aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan.
Melalui tulisan-tulisannya, ia berupaya memberikan semangat dan keyakinan kepada rakyat untuk berjuang memperoleh kemerdekaan.
Kehidupan Buya Hamka adalah contoh nyata bahwa tekad, semangat, dan pengabdian yang tulus dapat mengubah nasib dan menginspirasi banyak orang.