bdadinfo.com

Emmahaven: Angkut Jamaah Haji Hingga jadi Dermaga untuk Keruk Kekayaan Sumbar di Teluk Bayur oleh Belanda - News

Emmahaven: Angkut Jamaah Haji Hingga jadi Dermaga untuk Keruk Kekayaan Sumbar di Teluk Bayur oleh Belanda/Otografi Vlog dan Interes

- Emmahaven nama dari pelabuhan yang sekarang dikenal dengan Teluk Bayur (Taluak Bayua) di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada masa keemasannya zaman kolonial Belanda.

Emmahaven berasal dari nama seorang Ratu Belanda Emma van Waldeck Pyrmont. 

Pelabuhan Emmahaven ini mulai dibangun antara tahun 1888 dan resmi beroperasi sekitar tahun 1892-1893.

Baca Juga: Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Sambut Kedatangan Latsitarda Nusantara XLIII/2023

Emma Van Waldeck Pyrmont merupakan orang tua atau ibu dari penguasa kerajaan Inggris, Ratu Wilhelmina.

Dalam masa keemasannya, Emmahaven merupakan pelabuhan yang digunakan untuk mengeruk hasil bumi dan kekayaan alam Sumbar diangkut Belanda ke berbagai penjuru dunia.

Pemerintah kolonial Belanda menjadikan Emmahaven sebagai pusat kegiatan perekonomian ekspor- impor, berupa hasil bumi dan kekayaan alam Sumbar terutama hasil tambang emas 'hitam' atau batubara.

Baca Juga: Diajak Mukbang Bareng Jerome Polin, Begini Reaksi Taeyong NCT Sama Masakan Padang: Mantap Jiwa!

Tidak hanya itu, semasa perang dunia I, banyak kapal-kapal perang negara-negara asal Eropa yang berlabuh di Emmahaven.

Emmahaven menjadi pelabuhan paling besar di Pulau Sumatera selain yang ada di Pulau Jawa kala itu, Batavia dan Surabaya.

Sebelum jalur perdagangan, pelabuhan Teluk Bayur pada tahun 1797 atau pelabuhan Emmahavan pernah menjadi perebutan dalam perang antara Belanda vs Inggris.

Baca Juga: Pemko Medan Dukung UMKM dengan Memberikan Sertifikasi Halal Gratis dan Sitem Digitalisasi

Pelabuhan Emmahaven pernah dilanda oleh bencana Tsunami pada tahun 1883 sehingga merusak area pelabuhan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat