bdadinfo.com

Mohammad Hatta dan Koperasi, Menguak Makna Rangkiang dari Rumah Kelahiran sang Proklamator - News

Dua buah rangkiang yang berdiri di belakang Rumah Kelahirang Bung Hatta seolah mengisyaratkan makna koperasi yang dicita-citakannya (Harianhaluan.com/Vesco)

- Rumah Kelahiran Bung Hatta merupakan sebuah tempat yang sangat berarti bagi masyarakat Indonesia. Di sinilah, pada 12 Agustus 1902, lahir seorang tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu Dr. Mohammad Hatta, yang kemudian dikenal dengan sebutan "Bung Hatta."

Rumah ini terletak di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, dan kini menjadi sebuah museum yang mengenang jasa-jasa Bung Hatta dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selain menjadi peringatan atas jasa-jasa Bung Hatta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, rumah kelahiran Bapak Koperasi ini juga menjadi saksi bisu dari visi luhur yang pernah diimpikan oleh beliau, termasuk mengenai pentingnya koperasi bagi kemajuan bangsa.

Di halaman belakang rumah tersebut, berdiri dua buah rangkiang yang menjadi simbol semangat gotong royong dan cikal bakal koperasi yang dirancang oleh Bung Hatta.

Baca Juga: Misteri Sumur Tua di Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Ternyata Ini Faktanya

Makna Simbol Rangkiang

Tentu saja, yang menjadi daya tarik tersendiri dalam rumah kelahiran Bung Hatta adalah rangkiang.

Rangkiang adalah semacam bangunan tradisional berbentuk rumah panggung yang sering ditemui di wilayah Sumatera Barat. Namun, rangkiang memiliki makna lebih mendalam daripada sekadar struktur fisiknya.

Rangkiang melambangkan semangat gotong royong dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.

Filosofi ini selaras dengan nilai-nilai koperasi, di mana kemandirian, demokrasi, dan partisipasi aktif semua anggota adalah pondasi utama untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Baca Juga: 6 Fakta Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Wisata Sejarah Populer di Bukittinggi yang Wajib Dikunjungi

Koperasi dan Semangat Gotong Royong

Dalam perjalanannya, Bung Hatta memandang koperasi sebagai wujud konkret dari semangat gotong royong yang melekat dalam budaya masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Minangkabau.

Dalam konteks koperasi, kerja sama dan berbagi tanggung jawab menjadi kunci keberhasilan. Hal ini terlihat dari pembagian tugas, keuntungan, hingga pengambilan keputusan yang dilakukan secara bersama-sama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat