bdadinfo.com

Ruduih, Senjata Tradisional Mematikan dari Minangkabau Digunakan saat Perang Manggopoh - News

Ruduih, senjata tradisional MInangkabau.

- Budaya Minangkabau dikenal memiliki karakteristik yang sangat menarik dan berbeda dibandingkan dengan budaya lain di Pulau Sumatera.

Keunikan suku Minang mencakup beragam aspek, termasuk adat pernikahan, budaya bepergian, dan senjata tradisionalnya yang bernama ruduih.

Senjata tradisional ini merupakan bagian penting dari warisan budaya Minang yang dipamerkan di Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma.

Baca Juga: 5 Kota dengan Tingkat Kejahatan Tertinggi di Indonesia, Ada 2 di Sumatera!

Ruduih, senjata tradisional yang mirip dengan parang, memiliki fungsi utama sebagai senjata pertempuran di medan perang.

Selain itu, senjata ini juga digunakan sebagai alat berburu bersamaan dengan senjata sumpitan.

Menariknya, lokasi senjata ruduih saat ini adalah Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma, di mana senjata ini tercatat sebagai salah satu senjata yang digunakan pada Perang Manggopoh sebelum tahun 1908.

Perang Manggopoh, yang meletus pada tanggal 15 Juni 1908, dipicu oleh amarah kaum Ninik Mamak, alim ulama, cendekiawan, dan masyarakat Kanagari dari Manggopoh di kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Peperangan ini dipercaya sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan tentara Belanda yang dianggap melanggar nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau serta melampaui batas kewajaran.

Baca Juga: Klasemen Konstruktor Usai F1 GP Hungaria: Lima Tim Teratas Berhasil Membawa Poin

Berdasarkan literatur yang ada, senjata ruduih disebut-sebut memiliki kemiripan dengan senjata Kelewang.

Namun, terdapat perbedaan antara keduanya. Jika senjata Kelewang memiliki bilah yang tajam dan lurus, ruduih memiliki bilah yang cembung ke dalam pada salah satu sisinya. Bentuk yang demikian membuat senjata ini lebih mematikan ketika digunakan dalam pertempuran.

Tidak mengherankan bahwa pada masa perang Manggopoh pada tahun 1908, senjata ruduih menjadi andalan para prajurit kerajaan Minangkabau dalam melawan pasukan Belanda.

Senjata ini menjadi simbol kegigihan dan semangat perlawanan suku Minangkabau yang menjunjung tinggi adat dan budayanya.

Budaya Minangkabau memang memiliki daya tarik tersendiri yang mencakup berbagai aspek kehidupan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat