bdadinfo.com

Mengenal Tari Seudati, Tari Tradisional Asal Aceh yang Tidak Memiliki Iringan Musik - News

Tari Seudati, Tarian Asal Aceh yang Tidak Memiliki Iringan Musik (Kemdikbud.go.id)

Dalam sebuah tarian, biasanya akan diiringi oleh lantunan musik agar dapat lebih menghidupkan suasana. Namun sepertinya hal tersebut tak berlaku bagi Tari Seudati.

Tari Seudati merupakan tarian asal Aceh yang tidak diiringi oleh lantunan musik dan hanya diikuti oleh lantunan syair.

Seudati adalah salah satu tari tradisional yang telah diwariskan dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Aceh.

Nama "Seudati" berasal dari kata "Syahadat," yang mengandung arti saksi atau pengakuan atas keesaan Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya.

Ada juga pendapat bahwa istilah "seudati" berasal dari kata "seurasi," yang berarti kompak.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Pembangunan Gendung Taman Budaya Sumbar Segera Masuk Tahap Dua

Tarian Seudati pertama kali dikembangkan ketika agama Islam masuk ke wilayah Aceh.

Para pendakwah agama Islam pada masa itu menggunakan tarian ini sebagai sarana dakwah untuk menyebarkan ajaran agama Islam.

Seudati terutama berkembang di wilayah pesisir Aceh. Tarian ini dipentaskan dengan menggambarkan berbagai peristiwa dan masalah dalam masyarakat.

Tujuannya adalah agar penonton memahami bagaimana cara mengatasi masalah secara bersama-sama.

Awalnya, tarian Seudati dikenal dengan nama "ratoh" atau "ratoih" di daerah pesisir.

Baca Juga: Jadi Kabupaten-Kota Terkecil No. 2 di Sumatera Barat, Bukittinggi Ternyata Miliki 4 Potensi Besar Ini

Tarian ini dipentaskan sebagai bentuk hiburan sebelum memulai permainan atau untuk merayakan masa panen atau bahkan pada malam bulan purnama.

Dalam pertunjukan Seudati, berbagai kisah disampaikan, termasuk kisah-kisah sedih, gembira, nasihat, dan kisah-kisah yang membangkitkan semangat juang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat