bdadinfo.com

Warga Air Bangis Mendapat Tekanan dan Penahanan Buntut Protes PSN, WALHI Sumbar Desak Ini - News

Unjuk rasa Warga Air Bangis.  (Tangkap layar Twitter/@Tommyadam19)

- 1.500 penduduk Nagari Air Bangis di Pasaman Barat, Sumatra Barat, mengungkapkan keberatan terhadap rencana pengembangan area industri petrokimia yang diusulkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Penduduk Nagari Air Bangis merasa cemas akan kehilangan tanah yang telah menjadi sumber penghidupan mereka selama beberapa decade akibat PSN tersebut.

Tindakan protes selama sekitar satu minggu di Kota Padang berakhir dengan pengembalian paksa ribuan orang ke wilayah mereka dan penangkapan semena-mena beberapa orang oleh aparat keamanan.

Baca Juga: Pemko Padang Panjang Matangkan Persiapan HUT RI ke-78

Meskipun Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, menyebut rencana investasi ini sebagai kontribusi daerah bagi negara dan peluang penyerapan tenaga kerja, beberapa aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan lingkungan mengkritik bahwa pemerintah seolah-olah mengabaikan nasib masyarakat yang akan terdampak oleh rencana ini.

Ketua Wahana Lingkungan Hidup atau WALHI Sumbar, Wengki Purwanto, menyatakan bahwa pemerintah tampaknya mengesampingkan nasib ribuan masyarakat yang terancam kehilangan tempat tinggal mereka.

Dia menyebut tindakan pemerintah ini sebagai salah satu contoh panjang konflik agraria di mana masyarakat yang dianggap mengelola lahan secara ilegal merasa tidak berdaya dalam menghadapi kepentingan investasi.

Baca Juga: Bantu Air Bersih untuk Masyarakat, MDMC Muhammadiyah Sumbar Jalankan Program Pipanisasi di Jorong Pantas Agam

Dia menyoroti bahwa meskipun rencana PSN masih usulan dan belum pasti akan terealisasi, pemerintah sudah memberlakukan tindakan keras pada masyarakat.

Seorang warga bernama Suriadi adalah salah satu peserta unjuk rasa yang melakukan perjalanan panjang dari Nagari Air Bangis ke Kota Padang.

Dia berharap dapat berbicara dengan Gubernur Mahyeldi mengenai rencana PSN tersebut.

Baca Juga: Kisah Pria Asal Padang Pelopor Mobil Listrik Nasional, Karyanya Dipatenkan di Jepang Tapi di Indonesia Begini

Meskipun sempat mengajak keluarganya untuk tinggal di rumah, istri dan anak-anak Suriadi merasa tidak aman dan memutuskan untuk mendampinginya.

Aksi protes ini dipicu oleh kekhawatiran masyarakat terhadap beberapa hal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat