bdadinfo.com

Kisruh Air Bangis, Ini Catatan Hitam Komnas HAM untuk Polri - News

Aksi unjuk rasa warga Air Bangis (HarianHaluan.com)

- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), mendesak Polri untuk melakukan penyelidikan terhadap peristiwa penangkapan, dan memberikan sanksi kepada petugas yang melanggar prosedur terkait kisruh Air Bangis.

Selain itu, Komnas HAM juga mengharapkan Polri menghormati wewenang advokat atau pihak yang memberikan bantuan hukum, serta mengakui hak masyarakat Air Bangis atas bantuan hukum.

Menurut catatan Komnas HAM, dalam pengusiran paksa yang dilakukan oleh kepolisian, terjadi tindakan represif yang menimpa masyarakat rentan Air Bangis Pasaman Barat, aktivis, dan beberapa advokat pada 5 Agustus 2023.

Baca Juga: Lawan Gubernur Sumbar, Ini 5 Ketakutan Warga soal Proyek di Lahan Air Bangis

Berikut adalah surat keterangan pers yang diajukan Komnas HAM kepada Kepolisian Republik Indonesia terkait konflik yang terjadi di Air Bangis, Sumatera Barat.

Kronologi kekerasan yang terjadi

Pada 5 Agustus 2023, sekira pukul 10.30 WIB, Wakil Bupati Pasaman Barat dan sekitar 200-300 petugas kepolisian tiba di Masjid Raya Sumbar untuk bertemu dengan warga Air Bangis yang sedang beristirahat.

Baca Juga: Menelisik 3 Wisata Religi di Kota Palembang, Ada yang Gunakan Ornamen Khas Kota Pempek

Wakil Bupati Pasaman Barat bernegosiasi untuk memilih perwakilan masyarakat yang akan berbicara dengan Gubernur Sumatera Barat.

Masyarakat setuju untuk mengirim perwakilan dalam audiensi dengan Gubernur Sumbar. Mereka juga setuju untuk menentukan langkah selanjutnya (kembali ke Air Bangis atau tetap berada di Masjid Raya Sumbar dan melanjutkan aksi pada hari Senin) setelah hasil audiensi dengan gubernur keluar.

Kemudian, sekira pukul 14.30 WIB, perwakilan masyarakat pergi untuk berbicara dengan Gubernur Sumbar dengan menggunakan bus yang disediakan.

Baca Juga: Proyek Nasional Jalan Tol Trans Sumatera Terus Tersambung dari Lampung sampai Aceh, Ini Progres Terbarunya

Sementara itu, warga lain tetap di pelataran masjid sambil berdoa dan menunggu hasil dari dialog tersebut.

Namun, sekira pukul 15.25, sekelompok polwan dari Satuan Brimob mendekati warga yang sedang berdoa dan meminta mereka untuk berhenti dan merapikan barang-barang mereka untuk kembali ke Pasaman Barat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat