bdadinfo.com

Mengungkap Pesona Sejarah Taman Putroe Phang, Jejak Megah Kesultanan Aceh, Dulunya Tampung 800 Gajah - News

Mengungkap pesona sejarah Taman Putroe Phang, jejak megah Kesultanan Aceh, dulu tampung 800 gajah (indonsiakaya.com)

- Bagi generasi muda Banda Aceh, Taman Putroe Phang bukan sekadar taman biasa. Ia merupakan medium yang mengalirkan arus kreativitas yang tak terbatas.

Namun, di mata warga lainnya, taman ini tetap sebagai tempat keluarga berkumpul dalam suasana riang.

Jauh dari hanya menjadi taman kota, Taman Putroe Phang menggambarkan potongan kecil dari cerita gemilang Kesultanan Aceh, menceritakan kejayaan dan keindahan yang tak terlupakan.

Baca Juga: Mantapkan Penerapan ASB Penyusunan APBD 2024, Pemko Padang Gelar Sosialisasi dan Bimtek

Jauh dari pandangan umum, Taman Putroe Phang mengandung sejarah yang tak terbantahkan.

Saat Belanda menyerang, istana megah Kesultanan Aceh terhancur, tapi jejaknya tetap hidup di sisa-sisa Taman Putroe Phang dan sejumlah situs bersejarah lainnya yang berjejer sepanjang Krueng Daroy.

Ini adalah potret berharga dari masa keemasan Kesultanan Aceh.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Murah Rute Padang-Palembang Terbaru Agustus 2023

Namun, waktu tak berhenti berputar. Beberapa dari tempat-tempat itu berubah sesuai perkembangan zaman.

Sayangnya, tidak banyak yang tersisa untuk menceritakan kebesaran komplek istana yang dulu bisa menampung ratusan pasukan gajah.

Hanya catatan luar negeri dan karya sastra seperti Bustanus Salatin yang memungkinkan kita untuk melihat betapa luasnya komplek istana itu.

Baca Juga: Rekomendasi Makanan Khas Palembang, Pancah Daging Hingga Martabak Har, Ini Resepnya!

Dalam kisah sejarah ini, Taman Ghairah menjadi bintang. Sebuah hadiah dari Sultan Iskandar Muda untuk permaisurinya, Putroe Phang, taman ini adalah sepotong surga yang kini tak lagi tampak.

Dalamnya terdapat sungai miniatur, air terjun, pantai, dan beragam elemen alam lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat