bdadinfo.com

Jejak Sejarah Sawahlunto, dari Lubang Tambang Menuju Museum Pariwisata - News

Mengenang Tambang Batu Bara di Sawahlunto. (Dok PTBA.)

- Sawahlunto, Sumatera Barat ebuah kota kecil di sebelah timur Padang, telah lama mengukir namanya dalam dunia pertambangan batu bara.

Sudah sejak even olahraga bertaraf internasional, Tour de Singkarak, di mana kota ini menjadi tuan rumah yang dihelat oleh Pemerintah Kota Sawahlunto.

Acara di Sawahlunto turut dibantu oleh perusahaan pertambangan batu bara, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, unit Pertambangan Ombilin (PTBA UPO)

Baca Juga: Raih DJPb Award 2023, Pemerintah Kota Padang Terbaik Pengelolaan Keuangan Daerah

Sejarah Sawahlunto tak bisa dilepaskan dari pertambangan batu bara yang telah berlangsung sejak tahun 1867. 

Willem Hendrik de Greve, seorang petualang Belanda, berhasil menemukan deposit batu bara di dalam perut bumi, di sekitar Sungai Ombilin yang jumlahnya mencapai 205 juta ton. 

Penemuan ini mengguncang dunia pada masa itu, mengingat batu bara menjadi bahan penting dalam industri dan transportasi.

Baca Juga: Satu-satunya Daerah yang Menerima 2 Penghargaan DJPb, Bupati Tanah Datar Eka Putra Sampaikan Terima Kasih

Ketika pemerintah Belanda memberikan izin penambangan kepada de Greve, Sawahlunto yang dulu terpencil menjadi pusat perhatian.

Kota ini berkembang pesat dengan penambangan batu bara sebagai motor penggerak utamanya. 

Pada tahun 1876, dimulailah era baru dengan berdirinya pertambangan batu bara di daerah ini, di bawah kendali Pemerintah Kolonial Belanda.

Baca Juga: 5 Kota di Sumatera yang Paling Maju, Daerah Ini Ternyata Miliki Fasilitas Seperti di Jakarta

Pentingnya batu bara membuat Sawahlunto menjadi pusat yang tak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga internasional. 

Jalur kereta api panjang 100 kilometer dibangun untuk menghubungkan Sawahlunto dengan Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang.

. Hal ini membantu transportasi batu bara dan menjadikan kota ini sebagai daya tarik bagi pendatang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat