- Sumatera Utara memiliki pahlawan yang berjuang di zaman penjajahan belanda dan jepang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Beberapa pahlawan dari Sumatera Utara seperti Abdul Haris Nasution, Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Tengku Amir Hamzah dan H. Adam Malik dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Tetapi, kali ini kita akan membahas sosok yang tidak hanya menjadi kebanggan bagi suku Batak, yang membawa perubahan terhadap arus kehidupan untuk berjuang melawan penjajahan di Sumatera Utara.
Sisingamangaraja XII, seorang raja batak yang berani melawan pasukan penjajahan dengan menggunakan senjata tradisional dan menjadi cerita yang dikenang untuk rakyat Sumatera Utara hingga saat ini.
Pemilik nama lengkap Patuan Bosar Sinambela Ginoar Ompu Pulo Bat, merupakan pemimpin dari Toba dan juga pejuang sejati dengan memimpin suku Batak untuk berjuang meraih kemerdekaan.
Pria kelahiran, 18 Februari 1845 di Kecamatan Bangkara, Toba, adalah seseorang pemimpin yang tidak takut akan ancaman Belanda dan juga untuk meningkatkan derajat rakyat agar tidak ditindas dan diinjak-injak oleh penjajah.
Baca Juga: Inspiratif! Polisi di Payakumbuh Nyambi Tukang Ojek Demi Bangun Poskamling untuk Masyarakat
Ayahnya, Raja Sisingamangaraja XI yang memiliki nama lengkap, Raja Sohahuaon Sinambela, seorang Singamangaraja yang berperan sebagai raja dan imam.
Sisingamangaraja XII mendapatkan pahompu panggoaran dengan nama Pulo Batu Sinambela, dan akhirnya diberi gelar sebagai Ompu Pulo Batu Sinambela.
Gelar adat suku Batak yang tertinggi derajatnya, walaupun saat ini sudah tidak terdengar lagi istilah semacam itu, tetapi beliau merupakan 'Raja Batak Terakhir' yang mendapat gelar lebih tinggi dari ayahnya.
Baca Juga: Ini Sosok Dua Pahlawan yang Tidak Diakui, Salah Satunya dari Sumatera, Siapakah Dia?
Beliau merupakan keturunan seorang pejabat yang ditunjuk oleh raja Pagaruyung, yang datang di kawasan utara Sumatera untuk menempatkan beberapa anggota pejabat-pejabatnya disana.
Menurut Letnan Gubernur dari Inggris, Thomas Stamford Raffles menulis bahwa para pemimpin Batak menjelaskan tentang Sisingamangaraja yang merupakan keturunan Minangkabau, dan bahwa di Silindung terdapat sebuah arca batu berbentuk manusia kuno yang diduga berasal dari Pagaruyung.