- Pulau Sumatera termasuk Sumatera Barat sejak dulu dikenal sebagai daerah yang rawan gempa.
Gempa Bumi Mentawai yang terjadi April 2023 lalu semakin melegitimasikan status Pulau Sumatera termasuk Sumatera Barat merupakan daerah rawan Gempa.
Jauh sebelum itu, pernah terjadi juga Gempa dahsyat di Sumatera Barat pada 2009 dan timbulkan ribuan orang meninggal.
Baca Juga: 5 Kota Paling Aman dari Ancaman Gempa Bumi dan Tsunami di Indonesia, Ada 2 yang di Daerah Sumatera
Lebih jauh lagi juga pernah terjadi Gempa dan Tsunami Dahsyat yang melanda Aceh pada 2004 lalu hingga kurang lebih 100 ribu orang meninggal dunia.
Hal ini kemudian menimbulkan tanya di masyarakat, mengapa Pulau Sumatera begitu rawan akan terjadinya Gempa dan Tsunami?
Dikutip dari Jurnal Sains dan Seni Institut Teknologi Surabaya berjudul "Pemodelan Risiko Gempa Bumi di Pulau Sumatera Menggunakan Model Inhomogeneous Neyman-Scott Cox Process" yang rilis pada 2020, hal tersebut terjadi karena kondisi geografis Pulau Sumatera yang dilalui oleh sesar, zona subduksi dan gunung berapi.
Baca Juga: Bupati Pesisir Selatan Hadiri Sosialisasi Rencana Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami
Terkhusus di Sumatera Barat, tingginya risiko gempa bumi dapat disebabkan oleh berbagai faktor geologis, salah satunya adalah adanya segmen-segmen sesar di berbagai wilayah di Indonesia.
Di Sumatera Barat, terdapat tujuh segmen sesar Sumatera yang dapat meningkatkan potensi terjadinya gempa bumi.
Ketujuh segmen sesar tersebut antara lain segmen Siulak, Suliti, Sumani, Sianok, Sumpur, Barumun, dan Angkola.
Baca Juga: Deretan Provinsi di Indonesia Paling Aman dari Ancaman Gempa Bumi, 5 Diantaranya ada di Sumatera
Sesar-sesar tersebut merupakan retakan dalam kerak bumi di mana dua bagian dari kerak bumi bergerak secara relatif terhadap satu sama lain.
Ketika tekanan yang terakumulasi dalam sesar melepaskan diri secara tiba-tiba, energi besar dilepaskan dalam bentuk gempa bumi.