- Bangsa Tamil sudah dikenal telah lama menetap di Pulau Sumatera selama berabad-abad.
Pulau Sumatera yang letaknya strategis membuat wilayah ini menjadi primadona bagi banyak orang termasuk bangsa Tamil untuk berdagang.
Peninggalan Bangsa Tamil di Sumatera pun cukup banyak ditemukan, salah satunya adalah Prasasti Lobu Tua.
Prasasti Lobu Tua, yang juga dikenal sebagai Prasasti Barus, merupakan sebuah artefak berbahasa Tamil yang ditemukan pada tahun 1873 di Desa Lobu Tua, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Dalam konteks sejarah, prasasti ini berasal dari tahun Saka 1010 atau sekitar tahun 1088 Masehi.
Temuan ini secara resmi dicatat dalam Laporan Epigrafi Madras tahun 1891-1892 oleh E. Hultzsch, seorang epigrafer berkebangsaan Inggris yang bekerja di India.
Isi dari prasasti ini mengacu pada keberadaan sebuah serikat dagang yang dikenal sebagai "Yang Ke Lima Ratus dari Seribu Arah" (Disai-Ayirattu-Ainnurruvar) yang berasal dari komunitas bangsa Tamil dan beroperasi di wilayah Barus.
Seorang ahli sejarah, Profesor Y. Subbarayalu dari Universitas Thanjavur, menjelaskan bahwa serikat dagang ini juga dikenal dengan nama Ayyavole.
Serikat dagang ini dikenal telah meninggalkan jejak prasasti berbahasa Tamil di Aceh juga.
Di Barus, mereka terlibat dalam perdagangan dengan penduduk setempat, mengumpulkan pajak dalam bentuk emas berdasarkan harga kasturi.
Pajak ini dikenakan pada kapal, nahkoda, dan barang dagangan lainnya.