bdadinfo.com

Temuan Ilmuan Asal Amerika Sejak 1928, Simak Bagian Organ Tubuh Bahaya Kena Gas Air Mata - News

Ilustrasi gas air mata (Ist)


News.COM - Gas Air Mata belakangan menjadi sorotan karena isu penyebab terjadinya ratusan korban tragedi stadion Kanjuruhan, Malang Jawa Timur, hingga menyedot perhatian Federasi Sepak Bola International (FIFA).

Dalam peraturan tersebut, FIFA melarang penggunaan gas air mata dalam pertandingan sepak bola. Karena Gas Air mata merupakan senjata berbahaya jika terkena beberapa organ tubuh manusia dalam hal ini suporter sepak bola.

Gas air mata atau biasa disebut CS atau dalam bahasa kimia 2-Clorobenzalden Malononitril merupakan jenis senjata kimia yang ditemukan oleh dua ilmuan Amerika Serikat pada 1928. Senjata kimia ini diciptakan untuk melawan musuh hingga penjahat dengan jenis bahan yang berbeda tingkat efeknya.

Baca Juga: Tangis Ibu Korban Kanjuruhan Tak Saksikan Anak Dimakamkan: Saya Jauh jauh Kerja ke Jakarta Terasa Sia sia

Senjata kimia dalam bentuk asap yang sering dipakai petugas keamanan ini sering digunakan untuk membubarkan massa, karena memiliki efek yang cukup pedih di organ tubuh seperti mata dan hidung.

Gejala mata termasuk nyeri, blepharospasm (kondisi dimana kelopak mata berkedip), fotofobia , konjungtivitis (mata merah akibat peradangan), dan injeksi scleral, edema periorbital (mata berkantung), eritema kelopak mata dan lakrimasi (menghasilkan air mata).

Efek dari gas air mata menurut beberapa ahli menjelaskan jika kendungan pada gas air mata bisa membuat lecet kornea mata, sehingga seringkali bagian mata yang terkena gas air mata akan mengalami rasa pedih di bagian mata hingga sulit untuk melek.

Baca Juga: Gas Air Mata atau Kekurangan Oksigen Biang Korban Jiwa di Tragedi Kanjuruhan, Dokter Bilangnya Begini

Pada bagian hidung memiliki efeknya bisa berupa perih atau sensasi terbakar di hidung, sesak dan nyeri di dada, perih tenggorokan, sesak napas, batuk, bersin dan kesulitan bernapas. Air liur yang terkontaminasi dan tertelan dapat menyebabkan ketidaknyamanan epigastrium (rasa sakit di ulu hati), mual, muntah dan atau diare.

Meski berdampak pada sistem pernafasan, gas air mata yang terhirup tidak memiliki efek jangka panjang dan lama, asalkan korban di bawa keluar area dan kembali mendapatkan udara segar.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat