bdadinfo.com

Intip Megahnya Masjid Hidayatullah, Bangunan Suci Perpaduan Minang Modern - News

- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah belum lama ini telah meresmikan Masjid Hidayatullah di Jalan Raya Ampang Pulai Kenag, Kabupaten Pesisir Selatan pada Jumat, 11 November 2022.

Lokasi masjid tersebut berada sekira 100 meter dari pintu gerbang kawasan wisata Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan. Maka tak heran jika bangunan suci itu menambah daftar ikon religi di tanah Minang.

Data yang dihimpun menyebutkan, Masjid Hidayatullah dibangun oleh keluarga besar almarhum Rusniman Rajo Basa. Ahli waris sengaja mewakafkannya untuk mengenang semangat Rusniman.

Baca Juga: Puja Puji Anies ke Gibran, Akui Sifat Baik Putra Jokowi Itu Patut Dicontoh

Pemberian nama sesuai dengan yang diusulkan almarhum semasa hidup.

Masjid Hidayatullah dirancang oleh Ar. Renggo Pernanda, IAI dari Archividea Desain Indonesia. Ketua Bidang 8, Bidang Tata Ruang, PU dan Pembangunan BPC HIPMI Pesisir Selatan.

Arsitek yang sebelumnya berkiprah di kancah nasional ini merupakan putra lokal asal Kenagarian Ampang Pulai.

Dia saat ini senantiasa berupaya memperbaiki wajah kampung halaman dengan rancangan karya-karya arsitektur unik dan kontras di Sumatera Barat, terutama di Kawasan Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan.

Ar. Renggo Pernanda menjelaskan, bahwa konsep bangunan Masjid Hidayatullah berlandaskan kepada Adat Basandi Syara, Syara’ Basandi Kitabullah.

Desain bangunan dengan garis vertikal meruncing ke atas sebagai garis imajiner habluminallah, yaitu hubungan antara manusia dengan Allah.

“Sedangkan garis horizontal menghujam ke bawah sebagai garis imajiner habluminannas, yakni hubungan antara manusia dengan sesama manusia,” katanya sebagaimana dikutip pada Selasa, 15 November 2022.

Menurut dia, konsep Masjid Hidayatullah berupaya menampilkan adat Minangkabau modern yang berdiri di tengah -tengah environtment masyarakat saat ini.

“Konsep ini diharapkan mampu melekat secara nurani dan psikologis terhadap umat muslim Minang masa kini,” ujarnya.

Sebagai regenerasi arsitektur Minangkabau yang akan menjadi karakter, identitas baru, Renggo pun berharap bangunan suci ini dapat memunculkan rasa memiliki dan mendorong jamaah untuk merawat, menjaga dan memakmurkannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat