– Wali Kota Depok, Mohammad Idris menegaskan, bahwa pihaknya telah melakukan kajian yang cukup matang terkait relokasi SDN Pondok Cina 1.
Karena itulah, Idris sangat meyakini, bahwa apa yang dilakukan pihaknya bukanlah pidana. Ia justru menuding sebaliknya, para relawan atau pihak-pihak yang menduduki SDN Pondok Cina 1 itulah, yang sebenarnya melawan hukum.
“Ini dari sisi aset mereka sudah melakukan pidana, mereka mengajar pakai jeans, rambut panjang sudah melanggar. Di sebuah tempat yang bukan hak mereka,” katanya pada awak media, Selasa 13 Desember 2022.
Baca Juga: Polisi Akui Ciduk Terduga Predator Seks di Kampus Gunadarma, Begini Posisinya
Baca Juga: Di Tengah Polemik SDN Pondok Cina, Depok Raih Penghargaan dari Peduli HAM
Bahkan menurut Idris, anak-anak SDN Pondok Cina 1 itu trauma karena ulah sekelompok orang tersebut.
“Jadi kalau bilang trauma itu siapa kita balik ke tanya. Saya punya bukti kok foto-foto dan sebagainya, jadi yang merusak mental anak-anak siapa?” tegasnya.
Lebih lanjut pria yang menjabat sebagai Wali Kota Depok dua periode itu mengatakan, bahwa pihaknya telah melalui mekanisme resmi dan sesuai prosedur terkait relokasi SDN Pondok Cina 1.
“Suratnya sudah saya balas. Jadi nggak usah panggil-panggil ormas, segala macam. Jadi pertanyaan saya kepada kepada teman-teman, jangan dipolitisai permasalahan-permasalahan ini,” katanya.
“Kita ingin anak-anak kita baik,” sambungnya.
Baca Juga: Ketika “Rambo” Senior Luhut Bela Siswa SDN Pondok Cina 1 Depok
Baca Juga: Viral! Video Terduga Pelaku Mesum Kampus Gunadarma Dicekoki Premium
Lebih lanjut Idris juga mengatakan bahwa sampai detik ini pun dirinya belum menerima secara resmi surat pembatalan dana terkait relokasi SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid.