- Rumah Sakit St. Mary Korea terletak di Kota Bucheon, tepat sebelah barat Seoul, tengah menghadapi kritik besar-besaran dari dugaan praktik perekrutan karyawan.
Menurut laporan dari JTBC News, pada musim panas 2020, rumah sakit ini tengah mewawancarai 1.900 kandidat untuk posisi perawat di rumah sakit ini.
Berdasarkan resume dari pelamar, sekitar sepertiga pelamar yang berhasil lanjut ke tahap wawancara. Namun, menurut laporan berita, terdapat pernyataan tertulis yang meresahkan di catatan kandidat saat melakukan sesi wawancara.
Kata-kata tersebut menggambarkan penampilan dari para pelamar, seperti tidak menarik, wajah muram, tampak tegang, gendut, dan rapi yang tertulis di catatan para rekruter.
Lebih meresahkan lagi bahwa kandidat yang penampilannya diberi catatan negatif semuanya gagal dalam sesi wawancara. Sementara pelamar yang diberi komentar positif lulus dari sesi wawancara ini.
Perwakilan Serikat Pekerja Kesehatan dan Medis Korea mengaku terkejut mendengar hal ini.
“Mengejutkan sekali karena penampilan tidak bisa menjadi ukuran untuk perekrutan. Apalagi untuk rumah sakit yang mengurusi nyawa pasien” ujar Park Min Sook dari Perwakilan Serikat Pekerja Medis dan Kesehatan Korea.
Serikat Pekerja Kesehatan dan Medis Korea telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan audit khusus terhadap praktik perekrutan pegawai seperti ini di lima rumah sakit.
Baca Juga: Seungri Ex Bigbang Akan Bebas, Netizen Korea Naik Darah
Netizen Korea banyak yang mengkritik rumah sakit ini terkait perekrutan perawat berdasarkan penampilannya. Banyak yang merasa konyol bahwa rumah sakit mempekerjakan perawat berdasarkan penampilan.
Saat dimintai komentar, pihak rumah sakit mengungkapkan bahwa mereka mengetahui permasalah perekrutan ini dan segera memperbaikinya.
Rumah sakit St. Mary juga menjelaskan bahwa penampilan bukan satu-satunya kriteria untuk perekrutan calon karyawan mereka, selain itu ada kriteria lain yang dapat dijadikan pertimbangan.***