- Pegiat media sosial Husin Alwi Shihab turut angkat bicara terkait sikap Partai Ummat yang blak-blakan mengusung politik identitas pada Pemilu 2024 mendatang.
Husin Alwi berpendapat bahwa politik identitas keagamaan dapat memecah atau mampu memicu konflik antar antarumat beragama. Salah satu contohnya, kata Husin ialah di negara Suriah.
"Mereka semakin menunjukkan jati dirinya. Politik identitas keagamaan ini yang akan memicu konflik antarumat beragama seperti di Syria," kata Husin Alwi, dikutip dari Twitter @HusinShihab pada Rabu, 15 Februari 2023.
Ia pun mengajak kepada publik untuk terus membangun kekompakan. Sehingga bisa memboikot partai politik yang terang-terangan memainkan politik identitas seperti itu.
"Mari kita bangun soliditas & solidaritas, tenggelamkan partai politik yang dapat merusak bangsa ini ke depan. Parpol gak bermutu!" kata Husin Alwi lagi.
Baca Juga: Pilot Susi Air Masih Disandera, Kapolda Papua Minta Bupati dan Pejabat Daerah Komunikasi dengan KKB
Sebelumnya Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi, menegaskan partainya akan mengusung politik identitas Islam dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Kita akan secara lantang mengatakan, kami Partai Ummat, ya, kami adalah politik identitas," kata Ridho Rahmadi dalam pidatonya di pembukaan Rakernas Partai Ummat, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023.
Ridho juga menjelaskan tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah, lalu menuding sekuarisme menghendaki terpisahnya agama dengan politik.
"Kita akan jelaskan tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dalam etika yang situasional," jelas Ridho.
"Ini adalah proyek besar sekuarisme yang menghendaki agama tercerabut dipisah dari semua sendi kehidupan termasuk politik," tambahnya.***