- Brighton akan memulai era baru setelah jeda internasional di bawah bimbingan pelatih kepala baru Roberto De Zerbi.
Awal mengesankan The Seagulls untuk musim ini, yang termasuk kemenangan atas Manchester United, West Ham, Leeds dan Leicester City, akhirnya membuat mereka kehilangan jasa Graham Potter.
Chelsea bergerak cepat untuk mendapatkan jasa ahli taktik asal Inggris sebagai penerus Thomas Tuchel, dengan perubahan terus berlanjut di bawah pemilik baru Todd Boehly.
Tapi Brighton telah menjadi model bagaimana menjalankan klub sepak bola di bawah pimpinan Tony Bloom dan, di De Zerbi, mereka telah menunjuk bos tim utama yang telah memenangkan sambutan hangat di tanah airnya dan begitu dihormati di sepak bola Eropa.
Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang seorang pria yang ingin mengikuti tradisi kebanggaan Italia dalam kesuksesan manajerial Liga Inggris.
Baca Juga: Brighton Resmi Tunjuk Roberto De Zerbi sebagai Pelatih Baru
Apakah Roberto De Zerbi bermain di Serie A dan Liga Champions?
Salah satu contoh pertama kesamaan antara De Zerbi dan Potter adalah karier bermain yang cukup biasa-biasa saja, meskipun umumnya pada tingkat yang lebih tinggi dari pendahulunya.
Setelah melalui akademi muda AC Milan, De Zerbi membuat terobosan profesionalnya di liga-liga bawah Italia, dengan karier terpentingnya sebagai gelandang serang pencetak gol datang di Foggia. Satu musim masing-masing di Arezzo dan Catania mendahuluinya bergabung dengan klub Serie A, Napoli pada 2006.
De Zerbi lalu bermain untuk tim Rumania, Cluj empat tahun kemudian, mewakili mereka di Liga Champions. Pengalamannya di berbagai level membentuk filosofi sepak bola yang akan mendefinisikannya sebagai pelatih.
"Ketika saya tidak menguasai bola, saya menjadi gugup dan tidak menikmati diri saya sendiri, jadi sebagai manajer saya selalu mengingat hal itu. Filosofi sepak bola saya adalah tim harus menguasai bola," katanya.
Tim mana yang pernah dilatih Roberto De Zerbi?
De Zerbi pertama kali mempraktikkan visinya di Serie D, Darfo Boario sebelum kembali ke Foggia di ruang ganti. Dia memimpin klub meraih kemenangan di Coppa Italia Lega Pro, kompetisi sistem gugur untuk klub Serie C dan hanya gagal promosi karena kalah agregat 5-3 di playoff dari Pisa.
Tugas dua tahun berakhir di tengah ketidaksepakatan dengan dewan. De Zerbi telah menunjukkan cukup janji untuk ditawari kesempatan untuk melatih di Serie A, tetapi penunjukannya sebagai pelatih kepala Palermo pada September 2016 dengan cepat meledak.