- Ketika kita membicarakan tentang perjalanan di jalur Sumatera-Jawa, tak dapat dihindarkan untuk tidak menyebut nama Sampagul.
Ia bukan sekadar kendaraan, melainkan teman seperjuangan dalam menjelajahi lanskap menantang dari ujung Sumatera hingga ke Pulau Jawa.
Kisahnya yang sarat pengalaman dan tantangan menginspirasi banyak orang yang telah menyusuri jalan tersebut.
Baca Juga: Daftar 3 Film Bioskop Indonesia Ini Ternyata Syuting di Sumatera Barat, Apa Saja?
Jika mengulas tentang sistem transportasi bus di wilayah Sumatera Utara (Sumut), maka tentunya hal ini menjadi fokus menarik yang patut untuk dikaji.
Sebab, ada banyak perusahaan otobus (PO) yang legendaris dan masih beroperasi, mempertahankan pelayanannya kepada penumpang untuk berbagai tujuan.
Saat berbicara tentang bus dari Sumatera Utara, tak dapat diabaikan popularitas PO ALS yang telah merajai, dan bersanding dengannya adalah Medan Jaya yang masih mempertahankan familiaritasnya bagi sejumlah orang.
Baca Juga: Melongok 3 Desa Wisata Tercantik di Sumbar, Pesonanya Bikin Full Happy
Kedua PO tersebut diakui karena kesanggupannya menjaga layanan trayek hingga ke pulau Jawa, khususnya menuju Jakarta.
Di masa yang lalu, hampir seluruh bus asli Sumut memiliki rute hingga Jakarta dan bahkan Yogyakarta.
Kendati terdesak persaingan dengan pesawat terbang, perlahan tapi pasti, banyak PO asli Sumut yang melaksanakan perjalanan lintas pulau terpaksa mengurangi layanannya, sementara ALS dan Medan Jaya bertahan.
Dalam konteks bus yang melaksanakan perjalanan lintas pulau, tidak akan sempurna tanpa menyertakan "Sampagul" dalam pembahasan.
Bagi penduduk Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Padang Sidempuan, nama bus ini tentu bukanlah hal asing.