bdadinfo.com

Di Aia Angek Cottage, Patung Tan Malaka dan Soekarno Disandingkan - News

PADANG PANJANG, —Memperingati momentum Kemerdekaan Indonesia yang ke 72 tahun, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meresmikan patung “The Founding Fathers” (Pendiri Republik Indonesia) yang terdiri dari Sukarno, Muhammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Tan Malaka, di Rumah Budaya Fadli Zon, Aia Angek Cottage, Selasa (15/8) kemaren.

Di Indonesia pun istilah Pendiri Bangsa lebih sering merujuk pada nama-nama yang terlibat dalam merumuskan struktur negara RI menjelang hari kemerdekaan.mereka adalah anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang kemudian dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), di tambah tokoh yang hadir merumuskan naskah proklamasi dirumah laksamana Maeda, pada tanggal 16 Agustus 1945.

Fadli Zon mengatakan, Istilah pendiri bangsa memiliki pengertian yang lebih luas dari itu, sebab kelahiran sebuah negara dibidani oleh para pejuang yang boleh jadi tidak terlibat dalam urusan-urusan teknis tersebut.

“Dalam kesempatan kali ini, kita hanya membuat empat patung dari sekian banyak yang bisa disebut sebagai The Founding Fathers,  keempat tokoh ini menjadi representasi dari pola dan bentuk perjuangan kemerdekaan Indonesia,” tutur Fadli zon.

Tiga dari empat tokoh tersebut, lanjut Fadli Zon, merupakan putra minangkabau, dan sebagai orang minang kabau kita patut bangga akan hal itu, karena di Ranah Minang memang telah melahirkan tokoh-tokoh yang punya andil sangat besar bagi kelahiran dan perjalanan bangsa Indonesia.

"Kita tahu, Bung Karno merupakan salah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang telah mendirikan PNI pada saat ia berumur 26 tahun. Dengan PNI nya tersebut, Bung Karno terus berjuang melawan Kolonialisme di Hindia Belanda, hingga akirnya di usia ke 32 tahun, Bung Karno ditangkap oleh Polisi Koloniali Belanda dan dijebloskan ke penjara Sukamiskin selama 4 bulan,” terang Fadli Zon.

Fadli Zon menambahkan, tokoh lainnya yakni  Sutan Syahrir, Pemuda Indonesia yang memelopori penyelenggaran Kongres Pemuda Indonesia, Kongres monumental yang mencetuskan Sumpah Pemuda pada 1928.

Ia juga memaparkan, selain Bung Karno, Bung Hatta dan Sutan Syahrir, Tan Malaka juga memiliki jasa yang  besar bagi kemerdekaan dan terbentuknya republik ini. Sayangnya catatan-catatan sejarah Indonesia kerap tak jujur dengan menghilangkan nama Tan Malaka, seakan-akan Tan Malaka, salah satu putra terbaik Pandan Gadang, Suliki itu tak pernah ada.

“Tan Malaka memang pernah dilupakan sejarah. Namun gelar kepahlawanannya masih utuh hingga kini. Dan hari ini (kemarin-red) kita disini ingin mengabadikan sosok Tan Malaka sebagai The Founding Fathers bersama Soekarno, Hatta, dan Syahrir. Acara ini paling tidak bagian dari upaya mengingat pahlawan nasional kita, sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah dan jasa-jasa para pahlawannya,” pungkasnya tajam. (h/pis)

 

Editor: Rivo Septi Andries     

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat