bdadinfo.com

Perawat yang Meninggal Bukan Karena Covid-19, Ini Penjelasan Dirut SPH - News

- Seorang perawat yang bekerja di Semen Padang Hospital meninggal dunia saat menjalani tugas sebagai tenaga kesehatan (nakes) di ruangan isolasi Covid-19. Diketahui, dia bernama Risa Afrina (25) meninggal dunia pada Selasa (16/6/2020) saat bertugas pada hari pertama kerja.

Direktur Utama Semen Padang Hospital (SPH), dr. Farhaan Abdullah membenarkan bahwa Risa bertugas sebagai nakes (tenaga kesehatan) di ruangan Covid-19 bersama 30 nakes lainnya yang baru direkrut oleh pihak SPH. "Risa dinas di hari pertama saat dinyatakan meninggal dunia, dua hari sebelumnya dia diberikan materi dan pembekalan penanganan Covid-19," katanya, Rabu (17/6/2020).

Kemudian ketika mulai bekerja, almarhumah Risa diberikan tugas oleh pihak SPH untuk menemani pasien melakukan pengambilan sampel di ruang isolasi lantai satu. 15 menit pasca mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) level tiga, dia mengeluh tidak enak badan dan langsung diberitahukan kepada seorang petugas keamanan, kemudian dibawa ke ruangan khusus untuk beristirahat.

Tak lama setelah beristirahat di ruangan lantai empat, Risa kemudian pingsan. Ia langsung ditangani medis seperti pijat jantung, oksigenasi dan dibawa ke ICU. Di ICU kemudian dipasangi bed set monitor, namun Risa tidak bisa bertahan, dia menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 12.40 WIB.

Lanjut Farhan, dugaan sementara Risa meninggal karena serangan jantung, bukan karena terinfeksi Covid-19, karena virus ini tidak memberikan reaksi terlalu cepat, sementara Risa baru hari pertama menangani pasien Corona. Dari hasil visum luar yang dilakukan tenaga media SPH, tidak ditemukan penyebab lain dari diri Risa. 

"Sangat kecil kemungkinan jika Risa kelelahan karena dia baru menggunakan APD level tiga sekitar satu jam, kalau dehidrasi biasanya lebih dari 6 jam," tambah Farhan.

Sebelumnya, sampel swab Risa sempat diambil untuk diperiksakan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Hasil uji sampel swab Risa akan diumumkan hari ini. Sedangkan, dia sudah dimakamkan kemarin di salah satu tempat pemakaman di Kota Padang serta pihak Semen Padang Hospital memberikan penghormatan saat melepas jenazah Risa. 

Semua karyawan dan petugas SPH melepas kepergian Risa dengan lagu Gugur Bunga. Meninggalnya Risa menjadi duka mendalam bagi SPH. Risa dianggap sebagai pahlawan yang sudah berjuang mempertaruhkan nyawa demi menangani kasus Covid-19 di Sumbar. Manajemen rumah sakit akan mengurus santunan untuk keluarga Risa sebagai bentuk rasa duka. 

Sebelum menjadi nakes tim Covid-19 di SPH, dulunya Risa pernah bekerja sebagai tenaga medis magang selama lima bulan. Risa mendapatkan penilaian baik dan dianggap mampu bekerja melayani pasien di rumah sakit. Dengan pertimbangan kinerja yang baik bagi Risa itulah kemudian akhirnya menjadi salah satu tenaga medis baru untuk penanganan Covid-19. 

"Perusahaan akan memberikan penghargaan serta manajemen SPH akan ajukan surat ke Dinkes agar mendapat santunan karena gugur dalam melaksanakan tugas," tutup Farhaan. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat