- Menurut Ustadz Adi Hidayat perisai dalam menjalankan ibadah puasa merupakan suatu sikap atau perbuatan untuk menghindari hal-hal yang merusak nilai pahala puasa itu sendiri.
"Puasa yang benar itu yang ditunaikan sesuai aturan yang akan melahirkan perisai. Perisai dalam menghindari tantangan dari hal yang merusak nilai ibadah puasanya," kata Adi Hidayat dirangkum dari berbagai sumber pada Jumat (1/4/2022).
Ustadz Adi Hidayat menyatakan bahwa tantangan puasa terdapat dalam Hadits shahih Imam Al-Bukhari nomor 1795 halaman 125:
Baca Juga: Ini Saran Ustadz Khalid Basalamah Terkait Perbedaan 1 Ramadhan Pemerintah dan Muhammadiyah
Dalam hadist tersebut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai hal-hal yang merusak nilai ibadah puasa atau nilai pahalanya diantaranya:
1. Jangan berkata kotor (gibah, gosip, marah).
2. Jangan berlaku yang tidak pantas atau berlaku yang tidak wajar.
Baca Juga: Ganas, Serangan Cyber Rusak 30 Ribu Modem di Eropa, Tudingan Mengarah ke Rusia
3. Jangan berselisih, termasuk provokasi.
4. Jangan mencaci, mencela dan jangan bikin hoaks.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan, adapun hal yang dapat membatalkan puasa diantaranya, terkait kebutuhan biologis (makan, minum dan hasrat seksual).
Baca Juga: Tragedi Zelensky Sang Mantan Komedian Sekarang Presiden Ukraina
"Dia tidak mendapatkan apapun dari puasanya, kecuali hanya lapar dan haus saja," katanya.
Dia menyatakan bahwa Nabi Muhammadiyah SAW telah memberikan peringatan agar berhati-hati dalam hal yang merusak nilai-nilai puasa.