bdadinfo.com

Jiwa Berontak!! Karyawan TV Rusia Nekat Protes Invasi Putin dalam Siaran Langsung, Ini Hukumannya - News

Jiwa Berontak!! Karyawan TV Rusia Nekat Protes Invasi Putin dalam Siaran Langsung, Ini Hukumannya

- Jiwanya seakan memberontak terhadap invasi Rusia dibawah komando Presiden Vladimir Putin pada Ukraina.

Seorang karyawan di televisi Channel One milik Rusia telah menginterupsi program berita utama saluran tersebut dengan protes luar biasa terhadap invasi Vladimir Putin ke Ukraina.

Marina Ovsyannikova, seorang editor di Channel One, menyerbu ke lokasi siaran langsung berita malam pada Senin malam, berteriak: “Hentikan perang. Tidak untuk berperang.”

Baca Juga: 4 Jenderal Rusia Dilaporkan Tewas Sejak Invasi, Ukraina Incar Jenderal dan Pilot!

Dia juga memegang papan bertuliskan: “Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong padamu di sini.” Itu ditandatangani dalam bahasa Inggris: "Rusia menentang perang."

Pembawa berita terus membaca dari teleprompternya yang berbicara lebih keras dalam upaya untuk menenggelamkan Ovsyannikova, tetapi protesnya dapat dilihat dan didengar selama beberapa detik sebelum saluran beralih ke segmen rekaman.

Ovsyannikova juga merilis video pra-rekaman melalui kelompok hak asasi manusia OVD-Info di mana dia mengungkapkan rasa malunya bekerja untuk Channel One dan menyebarkan “propaganda Kremlin.”

Baca Juga: Pilu! Setiap Menit 55 Orang Anak Harus Keluar Dari Ukraina Akibat Invasi Rusia

“Sayangnya, selama beberapa tahun, saya bekerja di Channel One dan mengerjakan propaganda Kremlin, saya sangat malu dengan ini sekarang. Malu karena dibiarkan berbohong dari layar televisi. Malu bahwa saya membiarkan zombifikasi orang-orang Rusia.

Kami diam pada tahun 2014 ketika ini baru saja dimulai. Kami tidak keluar untuk memprotes ketika Kremlin meracuni [pemimpin oposisi Alexei] Navalny,” katanya.

“Kami hanya diam-diam menonton rezim anti-manusia ini. Dan sekarang seluruh dunia telah berpaling dari kita dan 10 generasi berikutnya tidak akan mampu membersihkan diri dari rasa malu perang saudara ini.”

Mengenakan kalung dengan warna bendera Ukraina dan Rusia, Ovsyannikova mengatakan dalam pernyataan videonya bahwa ayahnya adalah orang Ukraina dan ibunya adalah orang Rusia.

Baca Juga: Sumbar Potensi Gempa Besar dan Tsunami, Pakar Gempa Soroti Terkait Mitigasi 

"Apa yang terjadi di Ukraina adalah kejahatan dan Rusia adalah agresornya," katanya. “Tanggung jawab agresi ini hanya ada di pundak satu orang: Vladimir Putin.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat