– Dataran tinggi di Sumatera Barat, terutama kawasan segitiga Agam-Tanah Datar-Lima Puluah Koto atau 'Luhak Nan Tigo', dikenal kaya akan kuliner unik.
Di antara warisan tradisi kuliner masyarakat Minangkabau, ada satu produk fermentasi susu kerbau, yakni dadiah, produk tradisional asal kota Bukittinggi.
Dadiah merupakan susu kerbau yang difermentasi secara alami di dalam buluh atau ruas batang bambu selama setidaknya satu hari.
Setelah proses fermentasi selesai, dadiah menghasilkan krim padat dengan tekstur lembut dan cita rasa yang asam.
Selain itu, semakin lama proses fermentasinya, dadiah akan semakin padat dan mengeras.
Perbedaan dadiah dengan produk fermentasi susu lain yang populer, seperti yoghurt, terletak pada bahan baku dan proses fermentasi.
Dadiah hanya dapat dibuat dari susu kerbau segar, sedangkan yoghurt menggunakan susu jenis lain dan memerlukan tambahan kultur mikroba tertentu sebagai starter.
Kedua produk ini juga memiliki karakteristik yang berbeda, yoghurt cenderung mengental sedikit sementara dadiah cenderung mengeras.
Cara menyantap dadiah pun unik, karena menyajikannya bersama emping beras atau ampiang dadiah.
Hal itu menjadi kombinasi asam dan kerenyahan emping beras yang mantap.
Selain itu, dadiah juga bisa dijadikan lauk pauk dengan disantap bersama sambalado (cabai), bawang, dan sirih.