bdadinfo.com

Kuliner Unik dari Ranah Minang, Dadiah, Fermentasi Susu Kerbau Khas Luhak Nan Tigo di Bukittinggi - News

Dadiah, dibuat dari susu kerbau segar yanng difermentasi secara alami dalam ruas batang bambu.  (Indonesiakaya.com)

Dataran tinggi di Sumatera Barat, terutama kawasan segitiga Agam-Tanah Datar-Lima Puluah Koto atau 'Luhak Nan Tigo', dikenal kaya akan kuliner unik.

Di antara warisan tradisi kuliner masyarakat Minangkabau, ada satu produk fermentasi susu kerbau, yakni dadiah, produk tradisional asal kota Bukittinggi. 

Dadiah merupakan susu kerbau yang difermentasi secara alami di dalam buluh atau ruas batang bambu selama setidaknya satu hari.

Baca Juga: Menyantap Kue Lompong Sagu, Kuliner Khas Minang yang Jarang Ditemukan, Miliki Cita Rasa Manis dan Gurih

Setelah proses fermentasi selesai, dadiah menghasilkan krim padat dengan tekstur lembut dan cita rasa yang asam.

Selain itu, semakin lama proses fermentasinya, dadiah akan semakin padat dan mengeras.

Perbedaan dadiah dengan produk fermentasi susu lain yang populer, seperti yoghurt, terletak pada bahan baku dan proses fermentasi.

Baca Juga: Jadi Bupati di Sumbar Umur 26, Profil Sutan Riska si Bangsawan Pewaris Kerajaan Koto Besar Kalahkan Petahana

Dadiah hanya dapat dibuat dari susu kerbau segar, sedangkan yoghurt menggunakan susu jenis lain dan memerlukan tambahan kultur mikroba tertentu sebagai starter.

Kedua produk ini juga memiliki karakteristik yang berbeda, yoghurt cenderung mengental sedikit sementara dadiah cenderung mengeras.

Cara menyantap dadiah pun unik, karena menyajikannya bersama emping beras atau ampiang dadiah.

Baca Juga: Nikmati Racikan Kuliner Tradisional Bumi Minangkabau, Kopi Talua yang Menggugah Selera dan Menambah Vitalitas

Hal itu menjadi kombinasi asam dan kerenyahan emping beras yang mantap.

Selain itu, dadiah juga bisa dijadikan lauk pauk dengan disantap bersama sambalado (cabai), bawang, dan sirih.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat