bdadinfo.com

Mengulas Keindahan dan Makna Tari Suku Melaut Teluk Meranti dari Kabupaten Pelalawan, Riau - News

Formasi Tari Suku Melaut Teluk Meranti

- Kabupaten Pelelawan, yang terletak di provinsi Riau, tidak hanya dikenal dengan kekayaan alamnya, tetapi juga sebagai tempat berkembangnya budaya dan kesenian yang memikat.

Wilayah seluas 12.490,42 kilometer persegi ini menjadi rumah bagi dua wilayah adat Melayu yang unik, yaitu masyarakat adat Melayu pesisir dan masyarakat adat Melayu Petalangan.

Salah satu harta budaya yang patut disoroti adalah Tari Suku Melaut Teluk Meranti.

Baca Juga: Sah, KUA-PPAS APBD Tahun 2024 Resmi Disetujui Pemko dan DPRD Kota Padang

Meskipun sedikit informasi tentang asal-usulnya, tarian ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat pesisir di Kabupaten Pelalawan.

Tari ini mencerminkan makna mendalam tentang kebiasaan dan budaya suku pesisir, yang juga mencerminkan mata pencaharian utama mereka sebagai nelayan dan pemanen kelapa (Niau) serta pencari madu.

Tari Suku Melaut Teluk Meranti menjadi medium bagi masyarakat pesisir untuk mengungkapkan rasa sukacita dan giat bekerja mereka.

Baca Juga: Mengenal Andre Rosiade Politikus Sumatera Barat yang Pernah Gertak Big Bos Lippo, Ternyata Bos 3 Perusahaan

Properti utama dalam tarian ini adalah ambong, alat yang digunakan untuk membawa buah kelapa atau Niau.

Ambong, yang digunakan dalam gerakan tari, mencerminkan kebiasaan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari seperti mengangkat, menghentakkan, atau menggegar.

Tari ini dipentaskan oleh 9 penari, terdiri dari 4 pria dan 5 wanita. Penari wanita mengenakan baju kurung teluk berbahan satin dengan hiasan renda atau pita.

Baca Juga: Ternyata Ini Asal Usul Munculnya Pulau Samosir di Tengah Danau Toba, Efek Ledakan Dahsyat di Masa Lalu

Rambut mereka dihias dengan mahkota dan bunga, sedangkan telinga dihiasi dengan anting.

Penari pria mengenakan baju kurung cekak musang berbahan satin, lengkap dengan kain samping dan kopiah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat