- Di daerah Mandailing Natal, terdapat minuman segar yang cukup unik dan menarik perhatian, yakni "Toge Panyabungan".
Namun, jangan tertipu oleh namanya yang mungkin mengingatkan pada tauge atau toge yang biasa ditemui dalam hidangan seperti pecel atau gado-gado.
Kebalikannya, Toge Panyabungan sebenarnya tak memiliki hubungan dengan tauge, melainkan merupakan minuman segar yang telah melewati perjalanan panjang dalam budaya dan tradisi lokal.
Baca Juga: Pernyataan Viral Wanita: Calon Suami Harus Punya 1 Miliar Rupiah, Realitas Atau Tuntutan?
Toge Panyabungan, Minuman Berbuka yang Populer saat Ramadhan
Toge Panyabungan telah menjadi bagian dari tradisi berbuka puasa dan menjadi favorit bagi semua orang selama bulan Ramadan.
Minuman ini sering dijadikan pilihan utama untuk berbuka dan mudah ditemukan selama bulan suci ini.
Baca Juga: Sah! Pasar Sail Pekanbaru Bakal Dikelola Swasta
Saat ini, banyak pedagang Toge Panyabungan menjajakan minuman ini di sekitar Masjid Raya Panyabungan, terutama di pasar lama di Jalan Keliling.
"Di Mandailing Natal, Toge Panyabungan biasanya dinikmati dalam keadaan hangat, sementara di Medan banyak orang lebih suka menambahkan es.
Selama bulan puasa, permintaan akan Toge Panyabungan meningkat drastis, dan pasti diminati banyak orang," ujar Khodijah, salah seorang penjual Toge Panyabungan.
Baca Juga: Weleh! Jutaan Situs Judi Online Masuk ke Website Pemerintah
Asal-usul nama Toge Panyabungan masih menjadi misteri di tengah popularitas minuman segar ini.
Menurut Khodijah, banyak orang tertarik membeli Toge Panyabungan karena nama yang terdengar unik.