bdadinfo.com

Kelezatan Tersembunyi dari Hutan Mentawai, Eksplorasi Kuliner Toek, Ulat Kayu yang Menggoyangkan Lidah - News

Toek, makanan tradisional Mentawai

Dari kehijauan hutan Mentawai yang lebat, muncul sebuah kelezatan tersembunyi yang patut dijelajahi.

Toek, makanan khas pertama dari Mentawai, telah berhasil mencuri perhatian para penikmat kuliner dengan keunikannya yang tak tertandingi.

Menariknya, Toek tidaklah biasa dan tidak ada duanya, karena terbuat dari bahan yang luar biasa jarang ditemui.

Baca Juga: Bersuara Keras Bukan Karena Galak, Intip 9 Fakta Unik Suku Batak Mulai dari Tradisi hingga Stereotipnya

Toek, yang dikenal sebagai sejenis cacing atau dianggap ulat oleh beberapa orang, memiliki ciri khas yang tak terlupakan – warnanya yang putih kekuningan.

Warna ini membedakan Toek dari makanan lainnya dan membuatnya mudah dikenali.

Tetapi, apa yang membuat Toek benar-benar unik adalah sumber bahan bakunya.

Baca Juga: Rahasia Terbongkar! Ini Kekuatan Rumah Makan Padang yang Tak Akan Hilang, Dikenal sampai ke Pelosok Negeri

Berbeda dengan ulat pada umumnya, Toek merupakan ulat kayu. Proses untuk mendapatkan Toek tidaklah singkat.

Dibutuhkan waktu yang cukup lama dan tekad yang kuat untuk menghasilkan makanan yang luar biasa ini.

Bahan baku utamanya adalah kayu tumbung dan kayu bak-bak yang direndam selama tiga bulan penuh.

Baca Juga: Mega Proyek Jembatan Selat Sunda Bisa Sambungkan Jakarta ke Malaysia, Tinggal Naik Mobil Sudah Sampai

Proses perendaman inilah yang memberikan rasa khas dan tekstur yang menggoda, membuat Toek menjadi makanan yang sulit ditolak.

Suku Mentawai, yang telah menjaga tradisi dan kuliner unik mereka selama bertahun-tahun, cenderung lebih sering menggunakan kayu tumbung untuk membuat Toek.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat