– Dari kehijauan hutan Mentawai yang lebat, muncul sebuah kelezatan tersembunyi yang patut dijelajahi.
Toek, makanan khas pertama dari Mentawai, telah berhasil mencuri perhatian para penikmat kuliner dengan keunikannya yang tak tertandingi.
Menariknya, Toek tidaklah biasa dan tidak ada duanya, karena terbuat dari bahan yang luar biasa jarang ditemui.
Toek, yang dikenal sebagai sejenis cacing atau dianggap ulat oleh beberapa orang, memiliki ciri khas yang tak terlupakan – warnanya yang putih kekuningan.
Warna ini membedakan Toek dari makanan lainnya dan membuatnya mudah dikenali.
Tetapi, apa yang membuat Toek benar-benar unik adalah sumber bahan bakunya.
Berbeda dengan ulat pada umumnya, Toek merupakan ulat kayu. Proses untuk mendapatkan Toek tidaklah singkat.
Dibutuhkan waktu yang cukup lama dan tekad yang kuat untuk menghasilkan makanan yang luar biasa ini.
Bahan baku utamanya adalah kayu tumbung dan kayu bak-bak yang direndam selama tiga bulan penuh.
Proses perendaman inilah yang memberikan rasa khas dan tekstur yang menggoda, membuat Toek menjadi makanan yang sulit ditolak.
Suku Mentawai, yang telah menjaga tradisi dan kuliner unik mereka selama bertahun-tahun, cenderung lebih sering menggunakan kayu tumbung untuk membuat Toek.