bdadinfo.com

Mendunia, Kisah Penghuni Gunung Kerinci Hingga Jalur Bukit Barisan di Sumatera, Disebut Bermukim dalam Tanah - News

Dokumentasi Gunung Kerinci tampak dari Solok Selatan (Harianhaluan.com/Jefli)

- Sebuah kisah yang sudah melegenda sejak dulu sampai sekarang tentang adanya keberadaan makhluk penghuni Gunung Kerinci, Jambi.

Bahkan tidak itu saja, makhluk ini juga disebut memiliki jalur atau jarak jelajah disepanjang Bukit Barisan dari Aceh hingga ke Lampung, Pulau Sumatera.

Gunung Kerinci sebagai atapnya Sumatera dengan tinggi puncaknya 3.805 meter diatas permukaan laut (mdpl), tercatat pertama kali meletus pada 1838.

Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Kerinci, Begini Pengakuan Petani di Solok Selatan

Baca Juga: 2 Kali Semburan Abu Vulkanik Kerinci! TNKS: Sejak Oktober 2022 Pendakian Gunung Kerinci Tutup

Baca Juga: Ternyata Sudah 14 Tahun Gunung Kerinci Level Waspada

Baca Juga: Libur Lebaran Jalur Kerinci-Sungai Penuh Jambi Dipadati Kendaraan

Warga lokal menyebut keberadaan makhluk misterius ini sebagai 'Uhang Pandak' dan di Solok Selatan (Solsel) masyarakat menyebutnya 'Urang Pendek' sementara di Aceh warga menyebut makhluk ini Suku Mante.

Legenda Uhang Pandak ini tidak hanya populer di Kerinci namun di provinsi yang berbatasan langsung dengan Jambi, tepatnya di Kabupaten Solsel, provinsi Sumbar kisah dan keberadaannya juga cukup lama menjadi cerita masyarakat setempat.

"Saya sudah lama mendengar kisah urang pendek ini malahan sejak masih dibangku sekolah dasar. Cerita dari warga yang berladang dikaki gunung Kerinci dan kawasan Gunung Tujuh," ujar Ketua LKAAM Solsel, Attila Majidi Dt. Sibungsu kepada News pada Selasa, 6 November 2022.

Baca Juga: Misteri Cincin Api yang Mengelilingi Wilayah Indonesia, Jadi Faktor Penyebab Bencana?

Menurut cerita yang ia dengar, makhluk ini bertubuh kerdil, berlari kencang dan memiliki telapak kaki yang terbalik atau tumit arah kedepan.

"Kisah Uhang Pandak ini sudah mendunia bahkan sudah pernah dilakukan penelitian lapangan oleh warga Inggris bernama Debbie Martyr," ujar Attila.

Attila Majidi menganalisa keberadaan makhluk ini memang benar adanya dan mereka tinggal atau bermukim di dalam tanah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat