bdadinfo.com

Pencinta Kuliner Wajib Tahu, Nasi Kapau dan Nasi Padang Beda Lho! - News

Ilustrasi foto perbedaan dari nasi padang dan nasi kapau (saribundo.biz)

– Masyarakat Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan nasi padang yang identik dengan rendang dan sambel lombok hijaunya, tetapi bagaimana dengan nasi kapau?

Orang Indonesia sendiri atau pelancong yang hobi berkunjung ke Sumbar mungkin masih banyak yang kebingungan soal dua makanan khas Sumatera Barat (Sumbar) ini karena dalam sekilas lihat menu makanan yang ditawarkan mirip.

Rumah makan Padang dan kedai nasi Kapau memiliki menu khas seperti gulai sayur nangka yang biasanya terdiri dari nangka muda, kol, dan rebung. Namun ternyata, nasi kapau dan nasi padang ini punya perbedaan lho.

Berikut tim sudah merangkum dari berbagai sumber apa perbedaan dari nasi padang dengan nasi kapau agar tidak salah kaprah.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Tentang Masjid Raya Al Jabbar, Ternyata Desainnya Terinspirasi dari Masjid di 2 Negara Ini

Baca Juga: Tidak Perlu Bingung Daftar IMEI Terbaru 2023 Jika Beli HP dari Luar Negeri, Gini Caranya

  1. Wilayah

Meskipun sama-sama berasal dari Sumatera Barat (Sumbar). Namun, keduanya ternyata berasal dari wilayah yang berbeda. Nasi padang dibuat oleh orang-orang Minangkabau di berbagai wilayah Sumbar.

Sementara untuk nasi kapau hanya dibuat oleh orang Kapau yang ada di Nagari atau Desa Kapau yang terletak di Desa Agam. Nasi Kapau atau nasi ramas khas Nagari Kapau, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) yang berjarak 4 kilometer dari Kota Bukittinggi atau 74 kilometer dari Kota Padang.

Baca Juga: JD.ID Tutup, Berikut Sejarah Singkatnya yang Berani Buka karena Tergiur Pertumbuhan Pasar Online di Indonesia

Baca Juga: 3 Daya Tarik Ini jadi Andalan untuk Dongkrak Kunjungan Wisatawan ke Sumbar

  1. Tampilan Penyajian

Untuk nasi padang biasanya tampilan penyajian penjualnya adalah dengan menumpuk piring-piring berisi menu makanan secara bertingkat di etalasenya.

Sementara itu untuk nasi kapau, menu makanan biasanya ditata secara bertingkat seperti tangga, dari atas ke bawah. Semua menu makanan akan diletakkan di atas meja besar.

Posisi pedagang biasanya berada di belakang meja besar dan berseberangan dengan pelanggang yang duduk di depan meja besar. Tujuan penyajian makanan dengan posisi seperti tangga tersebut bertujuan agar pembeli dapat dengan mudah memilih lauk dan dapat secara langsung mengambil lauk yang pembeli inginkan.

Untuk mengambilnya pun menggunakan centong yang memiliki gagang panjang dari tempurung kelapa digunakan untuk menyendokan gulai ke piring makan pembeli agar penjualnya dapat meraih menu makanan yang diletakkan paling jauh dari tempatnya duduk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat