bdadinfo.com

Sejarah Para Preman Medan yang Ditakuti, Awalnya Pahlawan Masyarakat Akhirnya Jadi ‘Penguasa’ Ibu Kota - News

Ilustrasi preman Medan (Dok: Quora)

- Premanisme telah berlangsung di Kota Medan sejak waktu yang sangat lama.

Preman di Kota Medan telah ada sejak jaman kolonial Hindia Belanda. Premanisme di Ibu kota Sumatera Utara tersebut memiliki perjalanan yang sangat panjang hingga kita kenal saat ini.

Banyak yang belum mengetahui jika para preman Medan yang menjadi ‘penguasa’ Ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut memiliki kisah yang menarik.

Baca Juga: Pasokan Bahan Pokok Membludak, Bulan Agustus Pekanbaru Alami Deflasi -0,04%

Ternyata, premanisme di Kota Medan bermula dari lahan-lahan perkebunan milik tuan tanah Belanda.

Pada saat itu, para tuan tanah Belanda banyak memiliki area perkebunan yang tersebar di berbagai lokasi. 

Para pekerja kebun tersebut banyak berasal dari pribumi seperti suka Jawa, Tiongkok dan India.

Baca Juga: Klenik! Merawat Tradisi Tanah Jawa di Sumbar dengan Kesenian Kuda Lumping, Parewangan Kesurupan Jin 

Umumnya, para tuan tanah Belanda mengambil banyak sekali pekerja yang kemudian tiap-tiap pekerjanya dibedakan status pekerjaanya.

Sebagian pekerja kebun dipekerjakan kontrak oleh tuan tanah dan sebagian lain adalah pekerja lepas yang dibayar dengan sistem pembayaran harian.

Para pekerja harian tersebutlah cikal bakal para preman yang kelak akan ‘menguasai’ Ibu kota Sumatera Utara.

Baca Juga: Cobain Asam Durian Khas Solok Selatan, Warisan Budaya Berumur Puluhan Tahun yang Bikinnya Gampang!

Saat mereka bekerja di perkebunan milik tuan tanah Belanda, tidak jarang para pekerja harian tersebut membuat pusing dengan berbagai macam ulah atau peristiwa yang ditimbulkan oleh para preman.

Orang Belanda sendiri menyebut orang yang bekerja lepas tersebut dengan vrije man yang artinya manusia bebas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat