bdadinfo.com

Timur Pane, Sosok Preman Legendaris dari Kota Medan yang Jadi Inspirasi Film Klasik Nagabonar - News

Timur Pane, Sosok Preman Legendaris dari Kota Medan yang Jadi Inspirasi Film Klasik Nagabonar (IMDB )

 – Riwayat premanisme di Kota Medan bisa ditarik sampai ke zaman penjajahan kolonial Belanda. Bahkan beberapa diantaranya disebut sebagai sosok preman legendaris.

Salah satu yang paling terkenal adalah Amat Boyan dengan tindakan kejahatannya yang banyak. Selain Amat, ternyata ada sosok lain lagi yang disebut preman legendaris ini.

Dia adalah Timur Pane. Bahkan, kisahnya menjadi inspirasi sutradara Asrul Sani untuk membuat film klasik Indonesia, yaitu Nagabonar yang dibintangi oleh Deddy Mizwar.

 Baca Juga: Pemilik Tottenham: Tandatangani Kontrak Baru atau Jual Harry Kane Sekarang!

Penasaran siapakah itu? Berikut adalah sepak terjang dari Timur Pane, seorang preman dari Kota Medan, inilah sejarahnya:

Timur Pane sebelum dikenal sebagai preman awalnya adalah seorang pedagang jengkol dan sayuran di pasar Sambu, kota Medan.

Setelah itu, dia menjadi pencopet dan cukup lihai dengan kemampuan tangannya. Ia menekuni pekerjaannya yang baru itu dan membentuk suatu kelompok.

 Baca Juga: Mengenang Kisah Pilu Rumoh Geudong Jejak Nestapa Aceh yang Terbakar: Ini Tempat Saya Disiksa  

Selain mencopet, Timur juga ikut berperan serta dalam perjuangan pada masa kemerdekaan Indonesia bersama kelompok pencopetnya yang awalnya pengangguran.

Ia dan kelompoknya ikut bergabung dengan Nasional Pelopor Indonesia atau Napindo, barisan Laskar PNI yang dipimpin oleh Selamat Ginting.

Pada awalnya, Timur Pane bergabung dengan Napindo saat peristiwa Jalan Bali yang sekarang disebut Jalan Veteran pada tanggal 13 Oktober 1948.

Pada saat itu, sosok preman sangat berperan dalam melawan dan mengusir penjajah di wilayah Kota Medan.

Suatu hari, sejumlah tentara Belanda bertemu dengan seorang pemuda Indonesia yang memakai lencana Merah Putih (bendera Indonesia).

Pemuda itu dipaksa untuk melepas lencanaya, lalu menginjak-injak dan menelannya. Kejadian yang terjadi di pension Wilhelmina, sebuah gedung yang dijadikan markas oleh sekutu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat