- Premanisme dan Kota Medan memiliki hubungan khusus yang telah terjalin sejak masa kolonial Hindia Belanda.
Para preman banyak bergerak dalam kelompok-kelompok kecil yang kemudian masing-masing memiliki daerah operasinya masing-masing.
Satu diantara preman yang ada di Kota Medan tersebut diketahui menjadi inspirasi sebuah film layar lebar.
Film layar lebar tersebut bahkan sangat sukses dan menjadi salah satu ikon di dunia sinema yang berasal dari Kota Medan.
Kisah hidup preman Medan yang diketahui adalah mantan pedagang jengkol tersebut menarik perhatian sutradara legenda Indonesia, Asrul Sani dan menjadikannya ide untuk filmnya.
Kisah tersebut mulai dari seorang preman yang sebelum menekuni dunia ’preman’ berprofesi sebagai pedagang jengkol dan sayuran di Pasar Sambu, Kota Medan.
Baca Juga: Bikin Geram! Pinjam Laptop untuk Kerjaan, Tetangga Ini Malah Menggadaikan Diam-diam
Namun, perjalanan hidup membuatnya mengganti rutinitasnya sebagai pedagang jengkol menjadi seorang pencopet.
Selain mencopet, ia juga gemar mengumpulkan para pengangguran dan orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap untuk bergabung dengannya.
Sosoknya yang lihai dan pemberani membuat orang lain mudah untuk menyatakan kesediaannya menjadi pengikut preman eks pedagang jengkol ini.
Bahkan kelompoknya turut serta dalam gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia saat itu. Ia dan pengikutnya tergabung pada Nasional Pelopor Indonesia (Napindo).
Sebuah insiden para masyarakat dengan tentara sekutu pecah di Jalan Bali yang saat ini telah berganti nama menjadi Jalan Veteran di Kota Medan.