bdadinfo.com

Kisah Sukses H. Yasmar Pemilik Budiman Swalayan, Berawal dari Toko Kecil: Saya Tidak Punya Modal Sama Sekali - News

Kisah Sukses H. Yasmar Pemilik Budiman Swalayan, Berawal dari Toko Kecil: Saya Tidak Punya Modal Sama Sekali/Budiman Swalayan

– Warga Sumbar pasti sudah tidak asing lagi dengan swalayan terlengkap ini. Budiman Swalayan, penguasa pasar modern Sumbar.

Di balik banyaknya cabang yang tersebar hampir di seluruh Sumbar, terdapat kisah perjuangan sang pemilik, yaitu H. Yasmar. H. Yasmar membagikan pengalamannya ketika merintis Budiman Swalayan di tahun 1999.

Dilansir dari YouTube Minang Diaspora Network, H. Yasmar mengisahkan perjuangannya ketika Budiman Swalayan yang awalnya hanya sebuah toko kecil. Toko kecil tersebut ia beri nama Toko Barang Harian Budiman.

Baca Juga: Fantastis! Telan Dana Hingga Rp6,5 Milyar, Jembatan Megah di Sumatera Barat ini Banyak Dikunjungi Wisatawan

Toko Barang Harian Budiman awalnya berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No.26 Pasar Bawah Bukittinggi. Kemudian toko tersebut berganti nama menjadi Budiman Swalayan dan sekaligus juga sebagai toko pertama.

H. Yasmar menjelaskan, awalnya ia tidak memiliki modal sama sekali untuk mengembangkan usahanya tersebut.

“Dulu mulai dari toko satu ke toko selanjutnya, saya tidak memiliki modal,” kata H. Yasmar.

Menurutnya, dalam merintis usaha itu tidak perlu adanya modal, tekad serta kegigihan adalah hal utama yang harus dimiliki seseorang dalam mengembangkan sebuah usaha.

Baca Juga: Keren! Ini Dia Tuan Rumah dari Jembatan Terpanjang Baru di Indonesia, Berhasil Kalahkan Jembatan Ampera Loh 

“Banyak pemula yang takut dengan modal. Kadangkala banyak orang yang mengkambinghitamkan modal. Kita untuk memulai usaha itu tidak harus dengan modal sebetulnya. Bisa dengan banyaknya bersilaturahmi dengan orang-orang, yang barangkali akan melahirkan usaha kita,” ujar H. Yasmar.

Saat ingin membuka toko yang ke dua, H. Yasmar hanya memiliki modal tabungan di bawah Rp10 juta saja. Sedangkan sewa tokonya bernilai Rp70 jt per tahun. Kemudian ia menceritakan kondisinya itu kepada pemilik toko yang ingin ia sewa.

Pemilik toko dengan mudah memberikan keringanan untuk membayar sewa sehabis lebaran dan tidak mewajibkan untuk membayar di muka. Setelah mendapatkan keringanan mengenai pembayaran sewa, H. Yasmar kemudian menjual mobil miliknya.

Baca Juga: Proyek Tol di Sumatera Utara Ini Bakal Jadi Jalan Tol Terindah di Indonesia, Warga Sumut Dijamin Bangga

Saat itu mobilnya bernilai sekitar Rp35 juta yang kemudian ia jual dengan harga Rp34 juta. Hasil penjualan mobilnya tersebut ia pergunakan untuk membeli berbagai macam peralatan seperti etalase serta barang-barang untuk toko nya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat