bdadinfo.com

Jadi Mega Proyek Ambisius Sebelum IKN, Pemerintah Sempat Tawarkan Jembatan Selat Sunda untuk Investor Asing - News

jembatan Selat Sunda ternyata sudah direncanakan sejak jaman Soekarno, dan terus digaungkan di era presiden-presiden selanjutnya. Namun di era Jokowi, rencana mega proyek ini ditolak oleh Jokowi.

- Indonesia memiliki banyak sekali proyek-proyek ambisius yang memiliki fungsi dan tujuan bagi seluruh masyarakat.

Beberapa proyek tersebut ada yang berhasil terlaksana dan bisa diselesaikan, tetapi ada juga beberapa proyek yang tertunda hingga mangkrak.

Jembatan Selat Sunda merupakan salah satu mega proyek ambisius yang cukup digencarkan pada awal 2010an yang lalu.

Baca Juga: Anda Penggemar Formula 1 Sejati? Jam Tangan dari Tag Heuer Ini Wajib Banget untuk Dimiliki!

Jembatan ini memiliki tujuan untuk menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera melalui jalur daratan.

Hal ini tentunya akan membuat perjalanan antara kedua pulau tersebut semakin mudah, dibanding saat ini yang masih memerlukan kapal untuk penyeberangan.

Pembangunan mega proyek ambisius ini diketahui menelan biaya yang sangat besar, yaitu mencapai Rp100 triliun.

Baca Juga: Breaking News! Pemerintah Israel Setuju Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas di Gaza

Sayangnya, pembangunannya pun hingga kini belum terlaksana, meski sempat diharapakan untuk bisa diselesaikan dan digunakan pada 2025.

Dilansir dari situs pu.go.id, diketahui bahwa pemerintah sempat menawarkan investor dari lokal atau asing untuk memberikan bantuan.

Danis H. Sumadilaga, yang pada tahun 2010 lalu menjabat Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum mengaku siap membuka tender untuk berbagai investor saat itu.

Baca Juga: Ada 2 Kota di Sumatera Barat Penghasil Durian Tersohor yang Rasanya Juara Dunia Bikin Merem Melek

''Pemerintah terbuka untuk investor siapapun, tetapi mengenai studi kelayakan dan desain secara dasar, kita yang tentukan karena kita ingin jembatan ini menjadi karya anak bangsa sesungguhnya," ujarnya saat itu.

Penggunaan teknologi juga menjadi hal yang harus ditentukan, dengan merujuk kepada konsep jembatan di Jepang dan Italia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat