bdadinfo.com

Amerika Serikat Berharap Masa Gencatan Senjata Palestina dan Israel Dapat Diperpanjang Demi Kebebasan Para Sandera - News

Joe Biden Harap Masa Gencatan Senjata Palestina dan Israel dapat Diperpanjang (Instagram @potus)

- Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengaku berharap bahwa Gencatan Senjata sementara oleh Palestina yang diwakili pejuang Hamas dan Israel di Gaza dapat kembali diperpanjang.

Joe Biden mengatakan hal tersebut karena jumlah sandera baik dari Palestina dan Israel masih banyak.

Biden berharap gencatan senjata tersebut diperpanjang diperpanjang agar upaya pembebasan sandera dapat terus dilakukan.

Baca Juga: Soal Penilaian Pengetahuan Bab 6 PAI Kelas 10 Bagian A dan B serta Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 170-174

Hal ini didasarkan oleh Biden yang iba menyaksikan beberapa sandera pejuang Hamas yang masih berusia balita.

Salah satunya adalah seorang anak perempuan berumur 4 tahun keturunan Israel-Amerika Serikat, Abigail Edan.

Abigail sendiri menyaksikan orangtuanya tewas saat serangan 7 Oktober lalu dan ia juga disandera oleh pihak pejuang Hamas.

Baca Juga: Waduh! Lembaga HAM Ini Menuduh Penyebab Ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli Gaza Adalah Hasil Roket 'Nyasar' Hamas

"Apa yang ia alami tidak dapat dibayangkan," kata Biden dalam sebuah konferensi pers di Amerika Serikat dikutip dari Reuters pada Senin, 27 November 2023 sore WIB.

PM Israel, Benjamin Netanyahu sendiri merespon harapan Biden agar gencatan senjata tersebut diperpanjang.

Netanyahu sendiri menyambut baik wacana perpanjangan gencatan senjata tersebut jika dapat membebaskan para sandera lebih banyak.

Baca Juga: PKS Umumkan Kampanye Gagasan, Tiga Program Ini Akan Diutamakan untuk Indonesia yang Lebih Baik

Walaupun begitu, Netanyahu juga memperingatkan Hamas, bahwa ketika gencatan senjata tersebut selesai, ia akan kembali dengan kekuatan penuh memastikan pejuang Hamas akan musnah di Gaza.

"kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: Penghapusan Hamas, memastikan bahwa Gaza tidak kembali seperti sebelumnya; dan tentu saja pembebasan semua sandera kami."ujar Netanyahu dikutip Reuters.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat