- Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah mengimbau masyarakat dan jajaran kesehatan untuk waspada terhadap kejadian pneumonia di Indonesia.
Pneumonia banyak menyerang bayi dan anak-anak di Tiongkok dengan kasus peningkatan sebesar 40 persen.
Hal itu disebabkan karena saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak masih pendek, sehingga bakteri penyebab pneumonia lebih mudah masuk ke dalam jaringan paru-paru.
Baca Juga: Mengenal Hero Syndrome dan Dampaknya dalam Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain
Selain itu, bayi juga masih rentan terkena penyakit lantaran kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna.
Pada bayi, pneumonia ternyata dapat dicegah dengan ASI, yaitu dengan memberikan bayi ASI eksklusif sedikitnya selama 6 bulan pertama.
ASI memiliki kandungan zat antibodi dan imuglobulin tinggi yang tidak terdapat dalam susu formula mana pun.
Kandungan tersebut penting bagi bayi untuk memberikan kekebalan dan proteksi terhadap bakteri serta virus.
Dilansir dari cdc.gov, bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih terhindar dari penyakit jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk pneumonia.
Menurut WHO, pneumonia merupakan salah satu infeksi saluran pernapasan akut yang diduga penyebabnya yaitu bakteri Mycoplasma Pneumoniae.
Pneumonia adalah penyakit menular yang menyerang bayi dan anak-anak dengan tingkat kematian tinggi.
Gejala pneumonia pada bayi dan anak-anak umumnya mirip penyakit flu, yaitu batuk, sesak napas, muntah dan diare, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan mata berair.