– Entah sampai kapan duka masih akan menyelimuti keluarga dan kerabat 23 pendaki yang meninggal akibat erupsi Marapi.
Kejadian erupsi mendadak di tengah pendakian Gunung Marapi juga menyimpan trauma mendalam bagi korban yang selamat.
Sejak meletusnya Marapi pada Minggu, 3 Desember 2023 lalu, publik kerap mempertanyakan lolosnya perizinan dari pengelola memperbolehkan aktivitas mendaki, kendati Marapi di level waspada.
Menurut klarifikasi BKSDA Sumatera Barat di media sosialnya, salah satu SOP yang berlaku adalah tidak diizinkannya mendaki maupun bermalam hingga sejauh radius 3 km dari puncak kawah.
Namun fakta yang terjadi ketika evakuasi, banyak ditemukan korban sudah tidak bernyawa berada di sekitar puncak kawah.
Sudah cukup lama publik mencium kejanggalan adanya dugaan pelanggaran SOP Pendakian Gunung Marapi
Ketika akan diusut Wakapolda Sumbar, Brigjen Edi Mardianto pada 6 Desember 2023 lalu. Tepat keesokan harinya 7 Desember 2023 Brigjen Edi dimutasi ke Jambi oleh Kapolri.
Beredar berbagai bukti foto serta video dari para pendaki yang sudah menyambangi puncak Marapi tahun 2023 ini, salah satunya Muhammad Iqbal.
Iqbal merupakan salah satu pendaki yang selamat dari letupan abu vulkanik Marapi setinggi 3000 meter tersebut.
Iqbal membagikan momen dirinya bersama rombongan sedang di Tugu Abel menuju Puncak Merpati pada jam 06.30 WIB di hari Marapi erupsi.
“07.30 sampai di top Marapi kondisi kawah sesekali ngebul,” tulis Iqbal di akun tiktoknya.
Persis di bibir kawah Marapi, Iqbal sempat mendokumentasikan tenangnya coakan kawah yang tidak disangka akan meledak pada 14.54 WIB kelak.