- Tingginya tensi politik kala pemilihan presiden (pilpres) 2019 antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto menyisakan ingatan dibenak kedua pendukung.
Cebong julukan bagi pendukung Jokowi, dan kampret untuk julukan pendukung fanatik dari Prabowo dikontestasi pemilihan presiden 5 tahun silam.
Meski demikian rivalitas dari Jokowi dan Prabowo telah tiada atas rekonsiliasi yang dilakukan, serta diusungnya Gibran Rakabuming Raka putra sulung Jokowi di pilpres 2024 yang akan datang.
Menurut Rio Prayogo Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting, posisi Anies yang tidak ikut campur perseteruan antara Jokowi dan PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres merupakan keuntungan bagi paslon nomor urut 1.
Ia mengatakan bahwa Anies justru lebih memanfaatkan forum debat capres yang diselenggarakan oleh KPU RI dengan baik dalam menyampaikan isi pikirannya kepada masyarakat.
Ia juga menambahkan bahwa panggung debat merupakan peristiwa yang dapat merubah elektabilitas kandidat calon presiden (capres) hari-hari ini.
Baca Juga: Sastra Lisan Bertutur Kata dari Adat Minangkabau yang Sudah Mulai Tergerus Zaman
"Anies ingin mendapatkan impact elektoral tentunya dari situ. Dan saya kira bahwa hanya ada dua yang bisa merubah peta elektoral hari ini yakni panggung debat dan penetrasi," ujarnya, dilansir dari kanal YouTube Total Politik, Senin, 25 Desember 2023.
Lebih lanjut Rio mengatakan hari-hari ini yang kelimpungan menentukan pilihan presiden ialah cebong dan kampret pada pilpres yang akan datang.
"Melihat peta hari ini sudah enggak jelas, antara cebing itu sudah jadi kampret. Kampret sudah jadi cebong begitu," kata Rio.
Ia juga mengatakan bahwa orang-orang yang dahulu selalu mengolok-olok Prabowo kini menjadi orang yang paling tahu tentang capres nomor urut 2, dan orang-orang yang mengolok Jokowi sekarang menjadi pemuja Jokowi.
Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Pembangunan Dasar IKN Tahap 1 Rampung Tahun 2024
"Begitu mudahnya merubah sikap politik, itu yang menurut saya harus menjadi catatan penting demokrasi kita tahun 2024 ini," ungkapnya.