- Pemerintah Indonesia di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah menunjukkan keseriusannya dalam merealisasikan rencana pemindahan ibu kota negaraa Indonesia.
Pindahnya ibu kota negara, dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur dengan mengeluarkan UU No 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
Indonesia perlu belajar dari Helsinki, ibu kota Finlandia untuk bisa menjadi sala satu kota cerdas dan paling bahagia di dunia.
Cita-cita untuk menjadikan "Kota Dunia untuk Semua", langkah Indonesia dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara (IKN) beriringan dengan inisiasi untuk menjadikan IKN sebagai kota pintar dan salah satu kota paling bahagia di dunia.
Rencana pembangunan IKN sebagai kota cerdas akan dibangun dengan konsep kota hutan atau forest city yang berkelanjutan.
Dilansir dari theconversation.com, pada 3 Juli 2024, komitmen ini dilakukan agar tetap mempertahankan lanskap wilayah hutan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Finlandia merupakan salah satu negara di Eropa yang terdepan dalam pengembangan konsep kota cerdas dan menduduki peringkat pertama sebagai negara paling bahagia di dunia selama 7 tahun berturut-turut.
Setidaknya terdapat empat narasi yang harus dipelajari dari Helsinki jika Indonesia ingin menyeimbangkan konsep smartness dan happiness untuk membangun ibu kota yang bahagia.
1. Orientasi Pelayanan dan Digitalisasi Data
Pemerintah Indonesia perlu memastikan pola orientasi pelayanan yang dibangun di ibu kota Nusantara dengan mengedepankan unsur pelayanan kepentingan masyarakat, tidak sebagai otoritas pembuat peraturan semata.
Dalam upaya mewujudkan pelayanan publik berbasis digital yang efisien, pemerintah kota Helsinki banyak membuka peluang kerja sama dengan universitas, para ahli, dan peneliti. Ini dapat dilakukan oleh Indonesia dalam mewujudkan pelayanan publik yang bersifat akomodatif.
2. Keterbukaan Ruang Inovasi dan Kreativitas