- Serangan ransomware yang dilakukan kelompok Brain Cipher terhadap Pusat Data Nasional (PDN) hingga kini masih diperbincangkan.
Kejadian tersebut menyebabkan pelayanan publik terganggu, bahkan banyak data yang hilang.
Kelompok tersebut diketahui meminta tebusan yang mencapai Rp131 miliar.
Baca Juga: Eksplorasi Gunung Marapi, Surga Tersembunyi di Sumatera Barat dengan Pesona Alam yang Menakjubkan
Baru-baru ini, mereka akan memberikan kunci untuk membuka data tersebut, meski belum diketahui kebenarannya.
Kominfo sendiri mengaku sedang berusaha memulihkan sistem supaya pelayanan publik kembali normal.
Hal ini dikonfirmasi lewat akun Facebook mereka yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Presiden Jokowi sudah mengetahui kasus ini dan meminta supaya PDN Sementara 2 segera pulih pada Juli 2024.
Kominfo sendiri mengklaim bahwa mereka sudah melakukan beberapa tindakan.
Pertama, mereka melakukan pemulihan lewat backup server dari pusat yang ada di Batam dan diaktifkan oleh fasilitas PDN Sementara 1 dan Pusat Data Sementara milik penyedia.
Kedua, backup data dan layanan dari instansi dilakukan supaya menjaga keberlangsungan pelayanan publik.
Ketiga, mereka sedang menyiapkan penempatan data dan backup berlapis yang sesuai dengan kelompok data, dari yang strategis, terbatas, hingga terbuka.