bdadinfo.com

Duh, Perselisihan Gaji Picu Kerusuhan Hebat di Port Moresby, Papua Nugini - News

Perselisihan gaji picu karusuhan hebat di Port Moresby, Papua Nugini (theguardiian.com)

- Perselisihan terkait pemotongan gaji anggota tentara dan polisi di Papua Nugini telah mencetuskan unjuk rasa yang berubah menjadi kerusuhan di ibu kota Port Moresby.

Massa marah dan membakar mobil polisi di depan kantor Perdana Menteri Papua Nugini sebagai bentuk protes terhadap pemotongan gaji yang dilakukan tanpa penjelasan.

Sebuah laporan dari ABC News pada Rabu 10 Januari 2024, mengungkapkan bahwa tentara, personel kepolisian, dan staf penjara setempat awalnya melakukan unjuk rasa damai pada pagi hari setelah mengetahui soal pemotongan gaji mereka.

Baca Juga: Keren! Cleo Memimpin Investasi Air Minum di IKN dan Seluruh Indonesia, Segini Dana yang Dikucurkan

Namun, pada sore hari, kerusuhan meletus dan meluas ke seluruh wilayah Port Moresby.

Video di media sosial terkait insiden ini banyak beredar dan menunjukkan massa merusak toko-toko, sementara personel kepolisian berusaha mengembalikan ketertiban.

Komisioner Kepolisian Papua Nugini, David Manning, mengeluarkan pernyataan mengecam situasi tersebut, menyebutnya sebagai 'sangat tidak beralasan'.

Baca Juga: Makin Murah! Xiaomi Indonesia Memberikan Diskon untuk Smartphone Entry Level Redmi 12 dan A2

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pihak kepolisian sedang berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan situasi yang semakin memanas.

Beberapa video juga menunjukkan massa yang berusaha merusak rantai pada gerbang keamanan di luar kompleks kantor PM Papua Nugini.

Meski rantai berhasil dilepaskan oleh massa, namun upaya membakar pos penjagaan gagal, sehingga mereka membakar sebuah SUV putih milik kepolisian yang terparkir di luar kompleks.

Baca Juga: Kiper FC Dallas akan Memperkuat Timnas Indonesia, Pemain Ini Pernah Bermain di Timnas Belanda!

Belum jelas apakah kerusuhan ini berkaitan langsung dengan unjuk rasa sebelumnya oleh personel keamanan.

Seorang koresponden ABC News di Port Moresby menyebut bahwa kelompok gabungan terlibat dalam kerusuhan, termasuk polisi, tentara, dan warga sipil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat